Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tenggara (Kanwil Kemenag Sultra), Abdul Muis D., mengatakan umat Islam di daerah ini, tidak perlu perlu bingung dengan perubahan arah kiblat.
Ia di Kendari, Kamis, mengatakan, yang paling penting dalam salat ialah menggadapkan diri ke kiblat, bukan mengarah kiblat. 'Sewaktu mau salat, kita berniat menghadap ke Ka'bah, dan niat menentukan semuanya, jadi tidak ada masalah," katanya.<>
Muis memperkirakan 20 persen dari dua ribu mesjid yang tersebar di provinsi ini, melenceng rata-rata dua derajat dari ka'bah, yang terutama disebabkan kekeliruan sejak awal pembangunan fisik mesjid.
"Seharusnya condong ke arah barat laut 26 derajat dari barat," katanya
Sebelumnya, kata dia, pihaknya sudah memperbaiki sejumlah mesjid, sehingga tepat mengarah kiblat, jauh sebelum Majelis Ulama Indonesia mengeluarkan fatwa yang terkait. Rata-rata mesjid tersebut diarahkan dua derajat ke barat laut dari posisi semula.
Umat Islam yang meragukan kebenaran arah mesjidnya, diminta menghubungi Kantor Kemenag di kabupaten dan kota masing-masing atau langsung pada Kemenag Sultra, untuk diverifikasi.
Selain itu, pengurus mesjid bisa memeriksa arah mesjid masing-masing, dan membenarkannya bila terdapat kesalahan. "Cukup merubah shaf (barisan, red) salat, tidak perlu membongkar fisik mesjid," saran Muis. (ant/mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua