PWNU Aceh menggelar kajian bulanan yang telah berlangsung 2 kali dalam 2 bulan. Kajian yang dilakukan oleh pengurus NU Aceh ini sudah ditetapkan sebagai kegiatan rutin PWNU Aceh dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang bisa beradaptasi dengan dunia modern dan mampu mempertahankan jati diri sebagai generasi ahlussunnah wal jamaah.
Ketua Tanfidziyah PWNU Aceh Tgk H Faisal Ali dalam sambutannya mengatakan dengan kajian ini diharapkan mampu mewujudkan generasi yang paham serta mengimplementasikan nilai-nilai NU dalam kehidupannya.<>
“Jamiyyah NU tidak akan kokoh dan berkembang apabila nilai-nilai NU itu hanya pada sebatas formalitas saja bukan didasari pada ideologi yang kuat,” katanya.
Tgk Faisal berharap agar segenap pengurus NU Aceh bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan NU di Aceh ini menjadi sebuah organisasi yang berdampak mamfaatnya kepada masyarakat Aceh.
“NU Aceh harus lari untuk bisa menyamai ormas lainnya di Aceh,” terangnya.
Kajian ini disambut baik oleh generasi muda Aceh hal ini menurut Tgk Faisal melihat pesertanya terus bertambah baik dari kalangan sendiri maupun masyarakat lain.
Pemateri pada kajian pertama yaitu, Prof Dr Tgk H Muhibuddin Waly menyampaikan materinya “Jihad dalam pandangan Aswaja”.
Dalam penyampaiannya ia telah membedakan antara jihad dan teroris. Teroris menurutnya bukan menjadi syariat Islam itu berjalan tetapi mundur dan dimusuhi oleh banyak orang.
“Kalau Islam diidentikkan dengan kekerasan bagaimana kita mengajak mereka agar mau memahami Islam. Aqidah kelompok teroris merupakan aqidah yang bertentangan dengan aqidah yang diamalkan oleh pendiri NU,” katanya.
Pemateri kajian bulan kedua Prof Dr Tgk H Muslim Ibrahim MA,mengangkat tema “Istimbath Ahkam dalam Pandangan Aswaja”. Muslim menguraikan metode bahsul masail ala NU itu merupakan hal yang sangat tepat untuk kondisi sekarang karena belum ada bukan tidak mungkin orang yang mampu mengikhrajkan hukum dari Al Qur’an dan hadist.
Menurutnya ulama Aswaja dalam memutuskan hukum adalah dengan mendalami kitab-kitab yang telah ditulis oleh ulama yang terdahulu. Ia berharap generasi muda NU supaya mempertahankan metode ini dan generasi muda NU mampu menjawaab berbagai masalah kontemporer yang berkembang sekarang ini. (mad)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
2
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
3
Lembaga Falakiyah PBNU Rilis Data Rukyatul Hilal Awal Dzulhijjah 1446 H
4
Khutbah Jumat: Relasi Atasan dan Bawahan di Dunia Kerja menurut Islam
5
Khutbah Jumat: Menanamkan Nilai Antikorupsi kepada Anak Sejak Dini
6
Ojol Minta DPR RI Tekan Menhub Revisi Dua Aturan soal Transportasi Online
Terkini
Lihat Semua