Nahdlatul Ulama (NU) ingin mengukuhkan jatidirinya sebagai ormas Islam yang berlandaskan Ahlussunnah wal Jamaah (aswaja). NU akan terus mengupayakan moderasi semaksimal mungkin menjauhkan radikalisme dari kelompok Islam.
Demikian dinyatakan oleh Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Malik Madani, di sela-sela acara Halal Bihalal PBNU di Jakarta, Jum'at, (24/9) malam. Menurutnya, NU akan selalu berkontribusi dalam menyelesaikan masalah bangsa.<>
"NU akan mengoptimalkan program-program kerja. Program NU akan disosialiasikan dan dilaksanakan di tingkat wilayah. Seperti program kesehatan PBNU di bidang kesehatan yang bertujuan meningkatkan kesehatan warga Nahdliyyin," tuturnya.
Lebih lanjut Malik menjelaskan, perbedaan yang ada hendaknya tidak dijadikan jurang pemisah. Sebaliknya perbedaan bisa dijadikan sebagai kekayaan dan potensi NU yang luar biasa.
Hal senada disampaikan Sekjen PBNU, Iqbal Sullam. Silaturahim dan halal bihalal ini digunakan PBNU maupun PWNU untuk menelaah hasil kinerja masing-masing. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua