Warta

Para Pemimpin Perlu Meneladani Kepemimpinan dan Kejujuran Rasul

Jum, 21 Maret 2008 | 10:01 WIB

Pati, NU Online
Memperingati Maulid Nabi Muhammad dengan membaca sholawat dan teks al-Barzanji saja tak cukup. Lebih dari itu, umat Islam, terutama para pemimpin di negeri ini, perlu belajar untuk meneladani sikap kepemimpinan dan kejujuran Rasulullah.

Hal tersebut disampaikan Ust Suhadi dalam diskusi memperingati Maulid Nabi bertajuk “Menghadirkan Rasul Muhammad di Kehidupan Kita”, di Auditorium Graha Adi Suara, Pati, Jawa Tengah, Kamis (20/03) malam. Diskusi itu yang disiarkan langsung PAS FM, demikian dilaporkan Kontributor NU Online, Munawir Aziz.<>

Ustaz Suhadi yang juga dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus, Jateng, itu menjelaskan, para penguasa dan politisi Indonesia harus belajar kepemimpinan Nabi agar lebih berpihak pada rakyat kecil.

“Sifat kepemimpinan dan kejujuran Rasul dapat menjadi teladan bagi politisi dan pejabat negeri ini, agar mengelola kekuasaan yang berpihak kepada rakyat kecil. Nabi juga pedagang yang baik hati dan sederhana, hal inilah yang harus kita teladani,” terangnya pada acara yang diprakarsai Forum Muda Nahdliyyin Pati itu.

Maulid Nabi, katanya, juga penting untuk menata hati dan mempertegas arah perjuangan umat Islam. Dengan demikian, kecintaan umat Islam pada Rasulullah akan semakin meningkat.

Di samping itu, peringatan hari lahir nabi yang menjadi teladan seluruh umat Islam di dunia harus pula dapat membangkitkan semangat membangun tradisi keilmuan di kalangan generasi muda. Pasalnya, ia menilai, tradisi itu mulai luntur.
 
 “Dewasa ini, generasi muda muslim mulai enggan mempelajari teks-teks keagamaan klasik. Mereka lebih tersihir tayangan televisi yang menyuguhkan sinetron-sinetron cengeng. Untuk itu, pembelajaran keagamaan harus progresif. Tak hanya mengajarkan dogmatisme, akan tetapi pemaknaan rasional dan pemikiran kritis atas teks agama,” ujarnya. (rif)