Warta

PBNU Jalin Kerja Sama dengan Pemerintah Kerajaan Inggris

Sen, 18 Desember 2006 | 09:29 WIB

Jakarta, NU Online
Nahdlatul Ulama (NU) memang tak mau main-main dengan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusianya. Setelah memberangkatkan 14 orang penerima beasiswa ke Timur Tengah beberapa waktu lalu, kali ini, organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia itu bekerja sama dengan Pemerintah Kerajaan Inggris dalam bidang pendidikan.

Kerja sama yang berbentuk Program Pelatihan Manajemen Pendidikan itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Ketua Umum Pengurus Besar NU KH Hasyim Muzadi dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Charles Humfrey, di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Senin (18/12). Turut hadir dalam kesempatan itu, Ketua PBNU bidang Urusan Luar Negeri HM Rozy Munir dan sejumlah petinggi PBNU lainnya.

<>

Kerja sama yang berlaku hingga 31 Juli 2008 itu merupakan dukungan dari Pemerintah Kerajaan Inggris dalam pelaksanaan Program Pelatihan Manajemen Pendidikan selama 4 minggu bertempat di Universitas Leeds Inggris untuk 50 kepala/wakil kepala/guru pesantren se-Indonesia di bawah naungan NU.

KH Hasyim Muzadi, usai penandatanganan MoU itu kepada wartawan mengatakan, pelatihan tersebut memang diperuntukkan bagi pesantren di lingkungan NU. Fokus dari program itu, katanya, seputar Manajemen Pendidikan Sekolah, Penjaminan Mutu Sekolah dan Kepemimpinan Sekolah. “Pesantren, nanti sedikit demi sedikit akan kita latih manajemen administrasi dan manajemen sekolah,” terangnya.

Hasyim berharap, melalui program pelatihan itu, akan ada perubahan dan perbaikan dalam hal pengelolaan atau penataan pendidikan pesantren di lingkungan NU. “Yang kita kirim adalah second line-nya, ya kira-kira gus-nya lah. Sehingga akan bisa memerbaiki dari manajemen pesantren yang sampai saat ini masih sangat tradisional itu,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua PBNU Rozy Munir menjelaskan, dalam program yang akan dilengkapi dengan serangkaian kunjungan ke berbabagi sekolah menengah di Inggris itu, sebanyak 26 wakil pesantren di bawah naungan NU, direncanakan berangkat pertengahan Pebruari tahun depan. Sementara, 24 wakil lainnya akan menyusul pada Pebruari 2008 mendatang.

Ke-26 calon peserta untuk keberangkatan pertama telah dinyatakan lulus seleksi akhir yang dilakukan antara PBNU dan Kedutaan Besar Inggris di Jakarta atau British Council Indonesia. “Seleksi yang ketat perlu dilakukan untuk mendapatkan peserta pelatihan yang berkualitas,” kata Rozy, demikian panggilan akrabnya. (rif)