Kairo, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCI-NU) Mesir Sabtu (04/11) kemarin mengadakan rapat gabungan antara jajaran Syuriah dan Tanfidziyah periode 2006-2008 di Sekretariat PCI-NU Mesir di kawasan Bawwabah III Nasr City Kairo. Agenda rapat ini dimulai sekitar pukul 19.00 WK dan dihadiri kurang lebih 25 orang perwakilan dari Syuriah, Tanfidziyah dan Badan Otonom (BO) PCI-NU Mesir. Rapat gabungan yang juga laporan tri wulan pengurus Tanfidziyah tersebut dipimpin langsung oleh Katib Syuriah Fakhrudin Aziz, Lc.
Untuk efektifitas waktu, agenda rapat dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama adalah laporan tri wulan pengurus Tanfidziyah yang disampaikan oleh Muhlason Jalaludin, Lc. dan dilanjutkan dengan sharing ide. Adapun beberapa poin penting yang menjadi pembahasan khusus dan akan diputuskan untuk direkomendasikan dalam sesi pertama ini ada tiga hal; yaitu pembahasan seputar agenda pengkaderan, ihwal rencana perpindahan sekretariat dan membahas usulan sentralisasi mekanisme penerbitan di lingkungan PCI-NU Mesir melalui satu gerbang yaitu LTNU.
<>Mengenai Agenda kaderisasi di tubuh PCI-NU, forum sidang malam hari itu mengeluarkan rekomendasi untuk mengadakan reformulasi materi pengkaderan yang meliputi meteri ke-PCINU-an, materi leadership dan keorganisasian, juga teknis penjaringan dan perekrutan anggota baru. Beberapa hal tadi dimaksudkan sebagai starting point atau tingkatan awall dalam proses kaderisasi.
Sebagai follow up dari pengkaderan tingkat pertama tadi, proses selanjutnya meningkat pada pematangan potensi dan sosialisasi peta strategis NU Mesir terhadap para kader sekaligus proses pengorbitan kader pada kepengurusan mendatang. Poin penting selanjutnya, bahwa OPABA (Orientasi Penerimaan Anggota Baru) atau apapun namanya nanti, bukanlah satu-satunya pintu untuk masuk sebagai anggota PCI-NU Mesir, namun penerimaan anggota dibuka sepanjang hari dan tahun.
Selanjutnya sidang mengarah ke pembahasan seputar sekretariat PCI-NU Mesir. Wacana seputar rencana perpindahan sekretariat ini muncul paska dinaikkannya biaya sewa apartemen oleh tuan rumah dengan semena-mena. Sewa apartemen yang sebelumnya seharga 700 LE/bulan tiba-tiba dinaikkan menjadi 1000 LE/bulan. Tentu saja milihat fasilitas dan kapasitas ruang yang seperti itu dengan harga 1000 LE adalah sesuatu yang tidak wajar dan sangat memberatkan kantong PCI-NU. Maka secara mufakat sidang memberikan rekomendasi pembetukan tim pencarian Sekretariat baru PCI-NU Mesir, sehingga rencana perpindahan itu bisa segera terealisasikan.
Pembahasan berikutnya adalah rencana sentralisasi mekanisme penerbitan di lingkungan PCI-NU Mesir. Untuk efektifitas penerbitan buku sebagai hasil karya dari Lembaga, Lajnah dan Badan Otonom, maka memutuskan bahwa semua penerbitan disentralkan melalui LTNU dengan memakai blue print yang telah disahkan.
Di samping tiga poin penting di atas, dalam sesi pertama ini dibahas pula usulan penyatuan buletin dalam satu bendel. Ide ini muncul dari Rais Syuriah, Fadholan Musyafa’, MA. Maka dengan melalui berbagai pertimbangan, Forum merekomendasikan kepada pucuk pimpinan masing-masing buletin yang ada di tubuh PCI-NU Mesir (Afkar, Hyrogliph, Fatayat, JTMNU, Lakpesdam dll), untuk melakukan sharing ide. Hal itu ditujukan untuk menyamakan persepsii atas ide pembundelan buletin menjadi satu tersebut.
Sesi pertama sidang pun berakhir dengan dikeluarkannya 4 rekomendasii dengan 2 yang telah final dan 2 yang masih dalam proses penggarapan. Agenda rapat selanjutnya memasuki sesi kedua yang dipimpin oleh Katib syuriah Aang Asy’ari, Lc. Pembahasan dalam sesi ke dua ini mengerucut pada aspek keuangan dan pendanaan PCI-NU Mesir kedepan.
Berbicara soal kendala pendanaan dalam tubuh PCI-NU Mesir sebenarnya merupakan problem klasik namun aktual. Pasalnya sejak dahulu hingga sekarang PCI-NU Mesir masih terus mengalami problem minimnya dana baik untuk biaya operasional harian, kegiatan-kegiatan, dan lain sebagainya. Maka agenda sidang kali ini ditujukan untuk dapat menemukan solusi efektif guna mengatasi kendala pendanaan di tubuh PCI-NU Mesir.
Beberapa usulan dan ide disampaikan oleh beberapa peserta yang hadir. Diantaranya ialah dengan mendirikan sebuah badan usaha yang dikelola oleh PCI-NU Mesir, juga memaksimalkan penjualan hasil-hasil karya terbaik para kader muda NU baik berupa buku, karya seni dan lain sebagainya.
Di penghujung rapat, M. Tobroni Basya, koordinator LDNU Mesir, menyampaikan kepada forum ide besarnya seputar pelaksanaan peringatan Harlah NU ke-80 tahun ini. Melihat usulan yang cukup bagus dan cemerlang, dengan tanpa berlama-lama, forum menyetujui penyelenggaraan peringatan Harlah NU tersebut. Adapun waktu pelaksanaan dan tim sepenuhnya diserahkan kepada Tanfidziyah untuk dapat mengkonsep agenda besar tersebut dalam rapat berikutnya. [PCI-NU Mesir]
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Mahasiswa Gelar Aksi Indonesia Cemas, Menyoal Politisasi Sejarah hingga RUU Perampasan Aset
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Pentingnya Kelola Keinginan dengan Ukur Kemampuan demi Kebahagiaan
Terkini
Lihat Semua