Warta

PCINU Mesir Gagas Pertemuan Internasional II

Sel, 15 Juli 2003 | 07:39 WIB

Cairo, NU.Online
Geliat aktifitas PCINU Luar Negeri tentu sudah terdengar gaungnya di Indonesia. Setelah pada musim haji beberapa bulan yang lalu (07/02/03) pertemuan PCINU Internasional I dilangsungkan di Qasr Al-Afrakh Al Aziziyyah, Arab Saudi, kini PCINU Mesir berinisiatif menggagas pertemuan Internasional II di Cairo, Mesir. Pertemuan NU Internasional II yang menurut rencana akan digelar selama tiga hari (30-1/07/03) ini dimaksudkan untuk memberikan semacam affirmasi terhadap apa yang telah dicapai dan direkomendasikan dalam pertemuan pertama disamping membahas beberapa point penting yang belum dibahas dalam pertemuan itu.

Karena pada pertemuan International I PCINU Luar Negeri gagal menghadirkan Bapak KH. Hasyim Muzadi pertemuan kali ini digagas dengan menghadirkan tokoh puncak PBNU itu disamping tokoh NU lain yang berkompeten, diantaranya Prof. dr. KH Said Agil Siradj, Dr. Musdah Mulia, MA. (Sekjen ICRP Jakarta), Dr. Siti Muri'ah MA (Kepala STAIN Samarinda) dan tokoh muda Nahdlatul Ulama, Ulil Abshar Abdalla.

<>

Inisiatif untuk menggelar pertemuan ini muncul ketika Ketua Tanfidziyah PCINU Mesir Bapak. Bukhari Sail At Thahiri, Lc memandang perlu bagi PCINU Luar Negeri dan PBNU untuk memberikan format yang lebih jelas dan alur hubungan yang lancar antara keduanya, mengingat SDM NU yang berada di luar negeri merupakan icon berharga yang terbukti dalam realita sejarah dan masa depan NU di Indonesia.

Dalam gawe besar yang di setting selama tiga hari ini menurut panitia SC Steering Committee) saudara Muhammad Guntur Romli tidak hanya akan membahas hal ihwal PCINU Luar Negeri, problematika dan harapannya. Akan tetapi, penitia telah mencoba menjalin kerjasama dengan Lembaga Filsafat Mesir Jum'iyyah Falsafiyyah yang diketuai oleh Prof. dr. Mahmud Hamdi Zagzug, seorang intelektual sekaligus menteri wakaf Mesir, untuk menggelar seminar bersama bertajuk 'Dialog Pemikiran Islam Arab-Indonesia'.

Setelah panitia menjalin kontak intensif dengan Prof. dr. Hassan Hanafi Sekum Jum'iyyah Falsafiyyah dikediamannya, para tokoh Mesir yang dipastikan hadir dalam seminar itu adalah Prof. dr Mahmud Hamdi Zagzug (Menteri Wakaf Mesir dan ketua Jum'iyyah Falsafiyyah), Prof. dr. Hassan Hanafi (Intelektual Mesir, Sekum Jumiyyah Falsafiyyah), Prof. dr. Ahmad Thoyyib (Grand Mufti Mesir), Prof.dr. Abd. Wahhab Al Masiri (Intetektual Mesir), dr. Ishom Uryan (Pemimpin Gerakan Ikhwan Muslimin Mesir), Prof.dr. Abd Mu'thi Bayoumi (Mantan Dekan Fak. Ushuluddin Al Azhar), Abdullah Madhi (Ketua Partai Moderat Mesir), Prof. dr. Salim Al Awwa (Pemikir Mesir), dr. Omaimah Abou Bakr (Pendiri Forum of Women and Memory), Prof.dr. Mahmoud Ismail (Intelektual Mesir pengarang 'Sosiologi Pemikiran Islam'), Michael Laffan (Sejahrawan dan Indonesianis di INIS Leiden).

Tidak hanya itu, pertemuan ini juga akan dimeriahkan dengan workshop pemikiran dan tranning tulis menulis ilmiah yang dibuka untuk umum. Sehingga, sebagaimana diungkapkan oleh panitia, dengan menggelar ketiga acara itu dalam momentum yang bersamaan para peserta pertemuan disamping bisa melangsungkan acara inti berupa pertemuan Internasional NU luar negeri juga bisa membawa oleh-oleh berupa maklumat perkembangan pemikiran di Mesir.

Mengenai kondisi persiapan PCINU Mesir untuk menjadi tuan rumah, ketua panitia OC (Organizing Committee) saudara Agus Hidayatullah ketika ditemui menyatakan: 'Sampai saat ini (Rabu, 09/07) panitia masih terus menggelar rapat, masih ada tiga kali rapat yang akan kita gelar nanti'.

Mengenai dihadirkannya Prof. dr. Said Adil Siradj ke Mesir adalah disamping untuk ikut memeriahkan seminar 'Dialog Pemikiran Islam Arab-Indonesia' juga dikarenakan ada misi khusus berhubungan dengan akan didirikannya Markaz Said Agil Siradj li Tajdid Al Fikr As Sunni atau Said Agil Siradj Center (SAS Center) yang bermarkas di Cairo, Mesir. Menurut M. Aunul Abied Syah (Penggagas Said Agil Siradj Center), SAS adalah salah satu bentuk kepedulian sekaligus kreatifitas kader NU di Mesir untuk ikut memberikan sumbangsih dalam kancah pemikiran tanah air, wa bil khusus dalam ranah rekontruksi pemahaman Nahdlatul Ulama terhadap pemikiran Sunni.

Sedang tokoh muda NU Ulil Abshar Abdallah sendiri diundang ke Mesir untuk diminta memberikan presentasi ilmiah dihadapan seluruh mahasiswa Indonesia di Mesir yang berafiliasi keberbagai organisasi kemasyarakatan dalam suatu forum khusus berupa dialog publik bertajuk 'Methodologi Kritik Wacana kegamaan'.

Menurut rencana, pertemuan PCINU Luar Negeri II ini akan dilaksanakan di Auditorium Shalah Kamil, Universitas Al Azhar, Cairo dan akan dihadiri oleh seluruh PCINU luar negeri diantaranya PCINU Arab Saudi, PCINU Sudan, PCINU Syria, PCINU India, PCINU Inggris dan PCINU Jepang. (Anis Masduki, Cairo).