Warta PASCAGEMPA YOGYAKARTA-JATENG

Peminat Sekolah Malam Bertambah

Sel, 13 Juni 2006 | 03:49 WIB

Yogyakarta, NU Online
Sekolah malam yang digagas kalangan muda NU nampaknya semakin mendapat perhatian masyarakat. Setidaknya ada 5 daerah yang meminta sekolah malam serupa. Namun sementara ini kalangan muda NU hanya mampu mengaktifkan sekolah malam di tiga tempat.

"Kami merespon beberapa permintaan untuk membuka sekalah malam, karena keterbatasan tenaga pengajar yang kami miliki, kami lebih memberdayakan kalangan muda yang ada di masing-masing lokasi untuk membantu penyelenggaraannya," ungkap Hamdi MZ Koordinator sekolah malam kepada NU Online, Senin (12/6).

<>

Ketiga lokasi sekolah malam yang telah dibuka diantaranya di SD Kweni, Bambanglipuro, dan Wonokromo. Kegiatan sekolah malam dilaksanakan pada pukul 18.30 hingga pukul 20.00 dan telah dimulai sejak Senin (5/6) lalu di bawah bimbingan para guru pendamping dari IPNU, IPPNU dan Fatayat. Kegiatan ini berlangsung ditenda-tenda darurat.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) Daerah Istimewa Yogyakarta meminta semua pihak yang saat ini aktif dalam proses evakuasi puing-puing untuk mengutamakan bangunan-bangunan umum, seperti sekolah, pondok pesantren, mushola dan tempat ibadah lainnya, serta bangunan-bangunan untuk kepentingan umum.

Dalam keterangan persnya kepada wartawan, Senin (12/6), PW GP Ansor menilai bangunan-bangunan umum itu masih belum tertangani secara maksimal. Tentu saja, bangunan-bangunan seperti itu harus diprioritaskan dalam rangka mempercepat dimulainya kembali kegiatan-kegiatan masyarakat dan menghilangkan efek trauma.

PW GP Ansor DIY berkerjasama sama dengan Kementrian Daerah Tertinggal RI, saat ini sedang bergiat memulihkan kembali bangunan Yapitu (Yayasan Yatim Piatu) di Piyungan dan memberikan bantuan logistik serta peralatan lainnya untuk kelangsungan kegiatan-kegiatan ibadah dan sosial di lembaga ini. (ron/nam)