Para pengikut thariqah harus ikhlas berdakwah kepada masyarakat. Mereka harus mau berkorban mesti tidak mendapatkan imbalan materi. Demikian diungkapkan KH Maktub Efendi, Pengasuh Pesantren Baitun Nur al-Maktubiyah, Lagoa Jakarta Utara, siang tadi (6/12).
Dalam ceramahnya di hadapan panitia pelaksana rapat kerja nasional (rakernas) Jam’iyyah Ahlut Thoriqoh Mu’tabaroh Indonesia (Jatmi) ini, Kyai maktub –sapaan akrabnya, menyampaikan, tujuan utama dari dakwah adalah memperoleh ridho Allah SWT.<>
”Seorang mursyid thoriqoh harus memiliki tiga hal, yakni takholli tahalli dan tajalli (tanpa pamrih duniawi, berhiaskan akhlak budiman dan menumbuhkan manfaat/menyemai ketentraman pada masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut, Kyai Maktub juga berpesan, hendaknya para dai dapat mengosongkan diri dari sifat-sifat kesombongan dan keinginan untuk selalu menang sendiri dan merasa paling benar sendiri saja.
”Para dai harus dapat bersinergi dengan semua komponen masyarakat agar jangkauan dakwahnya bukan sekedar dirasakan oleh komunitasnya sendiri,” tambahnya.
Menurutnya, para dai tidak perlu mengedepankan simbol etnisitas secara berlebihan dalam aktifitas dakwah mereka, karena hal ini justru akan mempersempit ruang gerak mereka sendiri. (min)
Terpopuler
1
Ramai Bendera One Piece, Begini Peran Bendera Hitam dalam Revolusi Abbasiyah
2
Gus Yahya: NU Bergerak untuk Kemaslahatan Umat
3
Munas Majelis Alumni IPNU Berakhir, Prof Asrorun Niam Terpilih Jadi Ketua Umum
4
Ketum PBNU Resmikan 13 SPPG Makan Bergizi Gratis di Lingkungan NU
5
PPATK Tuai Kritik: Rekening Pasif Diblokir, Rekening Judol Malah Dibiarkan
6
Di Tengah Fenomena Bendera One Piece Badan Siber Ansor Ajak Generasi Muda Hormati Merah Putih
Terkini
Lihat Semua