Penjara Abu Ghraib di Irak, yang menjadi simbol kekejaman dari tentara Amerika Serikat (AS), secara resmi telah dibuka kembali.
Setelah diserahkan kendali sepenuhnya kepada pemerintah Irak, nama penjara itu berubah menjadi Baghdad Central Prison. Infrastruktur penjara tersebut kini telah mengalami perbaikan, termasuk dibangunnya sebuah rumah sakit, ruang tunggu, dan ruang kunjungan.<>
Aktivitas di penjara yang terletak di Baghdad telah beroperasi kembali. Saat ini sekitar 12.000 tahanan berada di penjara tersebut. Sedikitnya 300 napi segera dibebaskan setelah menjalani sejumlah pertimbangan.
Perubahan nama penjara itu dipandang sebagai langkah Departemen Kehakiman Irak untuk mengubah citra dari lembaga pemasyarakatan itu, termasuk pemerintah Irak melalu Departemen Kehakiman, memberikan akses langsung kepada Palang Merah Internasional dan organisasi kemanusiaan untuk memasuki penjara tersebut. Sampai sekarang, militer AS masih menahan sekitar 14.000 warga Irak yang ditahan di sejumlah penjara lainnya.
Kasus mereka akan ditinjau kembali menyusul skandal Abu Ghraib yang mencuat beberapa waktu lalu. Berdasarkan kesepakatan antara AS dan Irak, para tahanan akan dilepaskan dalam waktu kurang dalam 50 hari.(okz/snd)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
2
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
3
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
4
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
5
Gus Yahya Cerita Pengkritik Tajam, tapi Dukung Gus Dur Jadi Ketum PBNU Lagi
6
Ketua PBNU: Bayar Pajak Bernilai Ibadah, Tapi Korupsi Bikin Rakyat Sakit Hati
Terkini
Lihat Semua