Penjualan Tasbih dan Mukena Meningkat
NU Online · Sabtu, 31 Juli 2010 | 09:18 WIB
Bulan suci Ramadhan kian dekat. Berkah bulan itu pun mulai dirasakan penjual mukena dengan meningkatnya umat muslim yang berburu pakaian penutup aurat itu untuk persiapan shalat tarawih atau pun shalat ied mendatang.
Omzet seorang pedangan pun mencapai Rp 5 juta perhari. "Biasanya ya cuma RP 2 sampai 3 juta. Alhamdulillah mau bulan puasa pendapatan naik sampai Rp 5 juta per hari," ujar Amdanis, penjual mukena di Blok A Pusat Grosir Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (31/7). r />
Amdanis yang memiliki empat toko di Pasar Tanah Abang tersebut menjual aneka jenis mukena dari berbagai bahan. Beda bahan, tentu berbeda pula harganya. "Paling murah ya jenis Abutai," ujarnya.
Sementara itu, di Jombang, perajin tasbih yang ada di Desa Plumbon Gambang, Kecamatan Gudo, mengalami kenaikan order atau pesanan. Maklum saja, tasbih yang diproduksi para perajin berbahan dasar kaca atau yang biasa disebut manik-manik.
Andik Setyawan, salah satu perajin mengatakan, menjelang datangnya bulan Ramadhan, ia meningkatkan jumlah produksinya. Jika selama ini ia lebih banyak memproduksi gelang dan kalung untuk aksesoris kini tidak lagi. Yang ia kebut adalah memproduksi tasbih aneka warna. "Alhamdulillah sudah banyak pesanan yang masuk. Peningkatannya sekitar 50 persen jika dibanding hari biasa," kata pemilik art shop 'Avaya Manik' ini, Sabtu (31/7). (min)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan MuharramÂ
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua