Warta

Perkuat Koordinasi, PBNU Kumpulkan Seluruh PWNU

Rab, 10 Januari 2007 | 11:56 WIB

Jakarta, NU Online
Koordinasi dan komunikasi merupakan salah satu aspek penting dalam menjalankan roda organisasi. PBNU mengundang seluruh pengurus wilayah NU untuk membahas berbagai permasalahan bangsa dan kinerja organisasi.

Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi yang memimpin rapat tersebut mengingatkan kepada pada pengurus wilayah agar berhati-hati terhadap tumbuhnya berbagai gerakan yang tumbuh bak jamur di musim hujan pasca reformasi. Bukan hanya gerakan Islam radikal atau Islam liberal, gerakan komunis dengan motif ingin melakukan balas dendam juga perlu mendapat perhatian.

<>

Sementara itu dalam upaya perbaikan manajemen, PBNU meminta seluruh wilayah mengadakan konsolidasi pengurus wilayah dan mengadakan rapat kerja yang juga menghadirkan pengurus PBNU. Dari hasil program yang dihasilkan tersebut, pada akhir tahun 2007 diharapkan sudah dapat dievaluasi hasilnya. “Saya minta hari ini juga para pengurus wilayah sudah bisa menetapkan kapan raker tersebut diadakan,” tuturnya.

Untuk mengefektifkan jalannya organisasi Kyai Hasyim meminta lembaga-lembaga terpenting dahulu yang dimaksimalkan perannya seperti lembaga hukum, lembaga dakwah, lembaga kesehatan, lembaga maarif, dan lembaga wakaf. “Pada umumnya lembaga-lembaga ini macet,” kritiknya kepada para ketua wilayah tersebut.

Salah satu program yang akan dijalankan adalah penataran bagi para syuriah. “Saya diperintah oleh wakil rais aam menatar para syuriah. Ternyata syuriah ini harus ditata, menurut syuriah sendiri,” tandasnya.

Sementara itu Sekjen PBNU Endang Turmudi menjelaskan bahwa saat ini PBNU sudah menjalin kerjasama dengan 18 institusi dalam bentuk MoU. Sebagian dari MoU tersebut memungkinkan wilayah atau cabang yang memiliki potensi untuk terlibat dalam program yang dijalankan seperti dengan Pertamina, Debudpar dan Departemen Kehutanan dan lainnya.

Wakil bendahara Sirojul Munir meminta agar wilayah-wilayah NU menerapkan sistem keuangan yang transparan dan akuntable sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen keuangan modern. Pengelolaan keuangan yang baik akan membuat organisasi semakin sehat.

Sirojul yang juga tim kerjasama dengan Pertamina juga memberi kesempatan kepada daerah-daerah yang memiliki aset tanah di lokasi yang strategis untuk dimanfaatkan menjadi pompa bensin. Kerjasama ini untuk memudahkan proses perizinan ke Pertamina karena langsung diurus oleh PBNU.

Tawaran kerjasama juga datang dari PT Telkom dimana wilayah atau cabang yang memiliki tanah di lokasi yang akan dijadikan BTS untuk disewa atau kalau mau dijual. “Kita harus sering-sering komunikasi, apa potensi yang dimiliki daerah yang bisa kita kerjakan,” tambahnya.

Sementara itu, Wasekjen PBNU Anas Taher yang saat ini sedang melakukan inventarisasi ranting diseluruh Indonesia meminta agar seluruh wilayah dan cabang mendukung program ini. “Kalau ditanya orang, kita tidak bisa menjawab, berapa jumlah warga NU sebenarnya. Dengan program ini diharapkan kita memiliki database warga kita,” tuturnya.

Saat ini PBNU sudah mencetak 25 ribu formulir untuk diisi oleh ranting-ranting tentang database mereka yang mencakup kedudukan dan kepengurusannya. Formulir ini akan dibagikan melalui cabang-cabang dan akan diteruskan ke bawah. “Dan jangan lupa, ini jangan sampai tidak dikembalikan,” pintanya. (mkf)