PKB Setujui Demokrat, Anggap Pidato SBY adalah Realita
NU Online · Senin, 16 Agustus 2010 | 10:33 WIB
Meski beberapa anggota DPR mengeritik pidato kenegaraan yang dibacakan Presiden yang dianggap tidak berbobot, namun tidak demikian bagi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Menurut politisi senior PKB Cecep Syarifuddin, pidato yang disampaikan Presiden adalah sebuah realita.
"Termasuk tentang pernyataan quite/silent revolution (revolusi diam-diam) yang dikatakan Presiden dalam pidatonya. Semua sedang berjalan. Revolusi kita quite, tenang, tidak heboh, tidak bergejolak," ujar anggota Komisi XI ini di Jakarta, Senin (16/8).<<>;br />
Sebagai sebuah implikasi dari revolusi diam-diam, lanjutnya, persoalan penegakan hukum tidak akan pernah bersifat blow-up, ramai. Melainkan pelan tapi pasti. "Sumber inspirasi, motivasi, dan arahnya adalah quite revolution," ujarnya.
Senada dengan Cecep, Ketua DPR Marzuki Ali juga menyatakan pendapat yang sama. Menurut politisi Partai Demokrat ini, perkembangan demokrasi di Indonesia mengalami lompatan yang luar biasa. "Dari negara yang otoritarian, dan sekarang menjadi Negara demokrasi terbesar ketiga di dunia," katanya.
Indonesia, lanjutnya, menjadi Negara demokrasi terbesar dari Negara-negara Islam lainnya. Dibandingkan negara-negara Islam lainnya, lanjut Marzuki, Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, mampu menghadapi dan menyelesaikan persolan tanpa hiruk pikuk yang luar biasa.
"Reformasi berjalan. Ada perubahan, ada kontinuitas, ada progress. Itu realita yang terjadi sekarang di Indonesia," ujarnya. (min)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa
2
Khutbah Jumat: Membumikan Akhlak Nabi di Tengah Krisis Keteladanan
3
Khutbah Jumat: Sesuatu yang Berlebihan itu Tidak Baik, Termasuk Polusi Suara
4
Khutbah Jumat: Meneguhkan Qanaah dan Syukur di Tengah Arus Hedonisme
5
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
6
Sejumlah SD Negeri Sepi Pendaftar, Ini Respons Mendikdasmen
Terkini
Lihat Semua