Ciamis, NU Online
Gelombang pasang tsunami yang menerjang wilayah pantai Pangandaran, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (17/7) lalu patut disyukuri oleh Pondok Pesantren Khusnul Khotimah. Meski berjarak hanya sekitar 60 meter dari bibir pantai, satu-satunya ponpes yang terletak di Desa Pangandaran, Kecamatan Pangandaran ini selamat dari amukan gelombang air laut mematikan tersebut.
Pengasuh Ponpes Khusnul Khotimah KH Ahbab Hambali mengaku sangat bersyukur karena telah diselamatkan dari musibah tersebut. Keluarga, para santri dan bangunan ponpes yang dipimpinnya selamat.
Sementara, tidak sedikit bangunan di sekitar ponpes tersebut yang rata dengan tanah akibat disapu tsunami yang telah memakan ratusan korban tersebut.
Kiai Hambali menceritakan, beberapa saat sebelum tsunami itu datang, dirinya sedang mempersiapkan untuk mengajar para santri mengaji kitab kuning. ”Saya waktu itu habis sholat ashar dan siap-siap mau ngajar ngaji santri. Santri-santri sudah pada ngumpul, tiba-tiba datang tsunami,” kisahnya.
Seketika itu, lanjutnya, para santri panik dan berhamburan keluar komplek ponpes untuk menyelamatkan diri masing-masing. Acara mengaji kitab pun buyar seketika. ”Ya sudah, semuanya, termasuk saya berusaha menyelamatkan diri masing,” ungkapnya.
Beberapa lama gelombang tsunami tersebut reda, barulah Kiai Hambali berusaha untuk memastikan para santri dan keluarganya selamat. Sebagai tanggung jawab terhadap para keselamatan para santri, dirinya menghubungi keluarga santri yang tak kebanyakan tak jauh dari komplek.
”Santri kami berasal dari sini (Kecamatan Pangandaran dan sekitarnya, red) saja. Makanya saya berusaha menghubungi keluarganya masing-masing untuk memastikan semuanya selamat, termasuk juga keluarga saya sendiri. Alhamdulillah, semuanya selamat,” kisah Kiai Hambali.
Tablig Akbar Batal Digelar
Senin malam, rencananya akan diselenggarakan tablig akbar. Kegiatan yang sedianya bakal digelar tak jauh dari komplek ponpes itu batal dilaksanakan karena tsunami telah memporakporandakan tempat acara yang sudah dipersiapkan sejak pagi hari.
”Ini semua kekuasaan Tuhan. Tablig akbar yang akan dihadiri banyak warga NU itu gagal dilaksanakan karena panggungnya habis dihantam tsunami,” ungkap Kiai Hambali. (rif)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tujuh Amalan yang Terus Mengalir Pahalanya
2
Khutbah Jumat: Lima Ibadah Sosial yang Dirindukan Surga
3
Khutbah Jumat: Menyambut Idul Adha dengan Iman dan Syukur
4
Khutbah Jumat: Jangan Bawa Tujuan Duniawi ke Tanah Suci
5
Khutbah Jumat: Merajut Kebersamaan dengan Semangat Gotong Royong
6
Buka Workshop Jurnalistik Filantropi, Savic Ali Ajak Jurnalis Muda Teladani KH Mahfudz Siddiq
Terkini
Lihat Semua