Warta

Pospenas IV Bangkitkan Motivasi Olahraga Masyarakat Pesantren

Rab, 7 November 2007 | 09:34 WIB

Jakarta, NU Online
Penyelenggaraan Pekan Olahraga dan Seni Antarpesantren Nasional (Pospenas) IV di Samarinda 1-7 November 2007 telah membangkitkan motivasi berolahraga dari masyarakat pesantren untuk meraih prestasi.

"Perkembangan olahraga dan seni di masyarakat pesantren terlihat pesat, jika dibandingkan dengan tiga Pospenas sebelumnya," kata Amin Haedari, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Departemen Agama, dalam siaran pers dari pusat layanan media Pospenas IV Inkomunika Group di Jakarta, Rabu.

<>

Amin yang mengevaluasi penyelenggaraan Pospenas IV mengatakan, kekuatan potensi olahraga dan seni kini  tidak lagi tersentral  di pesantren-pesantren di Jawa tetapi makin meluas. "Sekarang, Kalimantan Timur tampaknya akan menjadi juara umum," katanya.

Menurut Amin, dengan perkembangan seperti itu perlu dipikirkan bagaimana lebih mengembangkan olahraga dan seni di pesantren dan madrasah. Departemen Agama misalnya, telah membantu beberapa pesantren dalam membangun fasilitas olahraga di dalam ruangan (indoor) seperti di Pesantren Raudatul Hasanah (Sumut), Al Hikmah (Brebes - Jateng), Darul Falah (Kalsel), dan sebagainya.

Amin mengatakan masalah pengembangan olahraga di pesantren bukan hanya pada terbatasnya fasilitas fisik gedung atau lapangan tetapi juga keterbatasan pelatih. "Banyak guru olahraga di pesantren yang sebenarnya bukan bidangnya. Hanya karena kebutuhan dan kebetulan hobi. Hal ini juga harus kita pikirkan, untuk lebih mendorong budaya olahraga di pesantren," katanya.

Menyinggung soal seni di pesantren, Amin menilai perkembangannya juga cukup bagus. "Saya lihat dari peserta yang tampil, kalau ada yang membiayai, mereka bisa masuk rekaman," katanya.

Pada cabang kaligrafi misalnya, karya peserta Pospenas juga bagus-bagus. "Kalau dikerjakan di atas kanvas, saya yakin bisa dijual. Tapi, mereka menggarapnya di atas kertas jadi kurang berpotensi untuk dilelang," katanya.

Pospenas V mendatang hampir dapat dipastikan digelar di Makassar. Menurut Amin, Makassar satu-satunya kota yang mengajukan proposal sebagai tuan rumah. "Kelihatannya mereka sangat siap sebagaimana disampaikan oleh Pemerintah Kota Makassar," kata Amin. (antmad)