Warta

PP Lesbumi: Pemerintah Harus Selamatkan Naskah Bersejarah

NU Online  ·  Senin, 17 November 2008 | 23:57 WIB

Jakarta, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga seniman dan Budayawan Muslim Indonesia (PP Lesbumi) menyatakan keprihatinannya terkait semakin maraknya penjualan naskah-naskah kuno sejarah Melayu kepada para kolektor luar negeri. Lembaga yang menangani masalah-masalah kebudayaan dan kesenian di lingkungan Nahdliyyin ini berharap pemerintah dapat mengambil langkah-langkah strategis guna menyelamatkan naskah-naskah bersejarah tersebut.
 
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lesbumi M. Dinaldo menyatakan kepada NU Online, Senin (17/11), penjualan naskah-naskah tersebut biasanya didorong oleh tiga motif, yakni tiadanya rasa memiliki, kebutuhan finansial dan ketidakmengertian mengenai isi naskah-naskah tersebut. Hal ini dikarenakan biasanya naskah-naskah kuno berisi tentang ajaran-ajaran baku yang cukup berat dicerna masyarakat awam.<>

"Sementara para kolektor merupakan bagian dari jejaring besar yang berambisi untuk memindahkan sejarah Melayu keluar dari tempat asalnya. Mereka mengerti bahwa naskah-naskah tersebut bukan sekerdar barang antik biasa. Namun menyimpan nilai-nilai keluhuran budaya Melayu," papar Dinal, sapaan akrabnya.

Menurutnya, Malaysia memiliki konsentrasi yang cukup ambisius untuk mengumpulkan berbagai bahan kesusasteraan Melayu kuno dan naskah-naskah keagamaan lainnya. Sehingga mereka memiliki cukup minat dan dana untuk memburu benda-benda tersebut.

"Seperti halnya para kolonialis Belanda yang dulu merampas kekayaan intelektual negeri-negeri Nusantara, jika dibiarkan, lambat laun kita harus belajar sejarah Melayu ke luar negeri," tuturnya prihatin.

Dinal berharap penjualan naskah-naskah kuno ke luar negeri dapat dihentikan, dan para ahli waris menyadari pentingnnya benda-benda tersebut bagi perkembangan penelitian sejarah dan kebudayaan.

"Rasa memiliki terhadap warisan budaya Nusantara sangatlah penting agar peninggalan-peninggalan berharga tersebut tetap di tempatnya semula hingga negara memiliki cukup kepedulian untuk merawat dan menyebarluaskan manfaatnya kepada masyarakat umum," imbuhnya. (min)