Warta

Putra KH Abdullah Faqih Meninggal Dunia

NU Online  ·  Sabtu, 14 Agustus 2004 | 05:33 WIB

Jakarta, NU Online
Agus Mujab Fahmi, 36 tahun, putra kelima KH Abdullah Faqih, pengasuh Pondok Pesantren Langitan, meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan lalu lintas di Desa Kebalan Dono Kecamatan Babad Lamongan, sekitar enam kilometer dari Pondok Pesantren Langitan, Wedang Tuban Jumat malam (13/8) kira-kira pukul 23.30 WIB.

Gus Mujab menderita luka para di bagian kepala dan langsung meninggal saat itu juga, meskipun dia sempat dibawa ke rumah sakit Balai Pengobatan Muhammadiyah. Sedangkan sopirnya, Khibson hanya mengalami patah tulang.

<>

Kecelakaan itu berawal ketika mobil yang dikendarai Gus Mujab meluncur dari Surabaya sepulang membeli obat untuk bapaknya yang sedang sakit. Kiai Faqih sendiri baru saja diizinkan pulang ke rumah siang harinya setelah menjalani perawatan selama 14 hari di rumah sakit tersebut.

Menurut Ustad Said Towil, tetangga dan santri pondok pesantren tersebut, mobil KIA Carens L2235 YA yang dikendarai, melaju dengan kecepatan tinggi hendak menyalip sebuah truk. Namun upaya itu gagal dan malah menyeruduk truk tersebut. Mobil sempat terseret sejauh 150 meter. Bagian depan mobil tersebut rusak berat.

Gus Mujab meninggalkan seoranga istri dan empat orang putra. "Beliau itu patuh pada perintah umi dan abaahnya serta selalu melayani," katanya. Sebab, menurut Towil, selama Gus Faqih sakit dan dirawat di Graha Amerta RS Dr Sutomo Surabaya, yang menunggu sampai selesai adalah Gus Mujab.

Semasa hidupnya, Gus Mujab adalah protokoler KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di Jawa Timur. Beliau mendampingi Gus Dur, tanpa kenal lelah kemanapun mantan presiden ini menghadiri acara di pelosok propinsi ujung timur Pulau Jawa tersebut. Gus Mujab sendiri dikenal luas kalangan politisi di Jakarta, karena kedekatannya dengan kiai-kiai sepuh.

Saat ini di rumah duka ribuan pelayat datang dari berbagai daerah. Diantara para pelayat, hadir juga bupati Lamongan, Andi Jamaro, Wakil Ketua PB NU, KH Abddurahaman Qodari dari Tegalrejo Magelang dan rencananya Gus Dur beserta keluarga dan beberapa politisi PKB akan melayat ke rumah duka di komplek Ponpes Langitan Tuban, Sabtu (14/8/2004) siang ini.

Menurut Andi Jamaro, Gus Mujab adalah putra seorang kiai yang menjadi harapan NU di masa mendatang karena sudah mempunyai talenta yang untuk membangun NU. Rencananya jenazah akan dimakamkan siang ini, Sabtu (14/8) pukul 12.00 WIB di makam leluhur Desa Wedang. Saat ini rumah duka sendiri penuh dengan pelayat yang sedang melantukan ayat-ayat suci Al Quran. (gdn/cih)