Warta

PWNU Sumut: Kurban Mengurangi Ketimpangan Sosial

NU Online  ·  Sabtu, 20 November 2010 | 08:05 WIB

Medan, NU Online
Ibadah kurban bukan hanya berdimensi vertikal, tapi juga horizontal. Kurban dapat dikatakan sebagai salah satu upaya mengurangi ketimpangan sosial yang ada dalam masyarakat. Menyembelih hewan kurban merupakan simbol bahwa setiap umat Islam harus mampu membunuh sifat kebinatangannya. Seseorang harus membunuh dan membuang jauh-jauh segala bentuk egoisme, keserakahan, pelit, penindasan, pengkhianatan dan sebagainya.

Demikian dinyatakan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumatera Utara H Ashari Tambunan di sela-sela penyembelihan hewan kurban keluarga besar PWNU Sumut, di halaman Yayasan Pendidikan Nahdlatul Ulama (YPNU), Jalan Gaperta Medan, Kamis (18/11).
>
Menurut Ashari, ibadah kurban merupakan upaya pembudayaan hidup untuk saling berbagi dan membantu antarsesama. Karenanya, semangat berkurban harus terus dihidupkan, tidak hanya pada Idul Adha, tapi sepanjang kehidupan.

“Mereka yang memiliki kelebihan nikmat diwajibkan untuk membantu anggota masyarakat lainnya yang sedang dilanda kesulitan. Seseorang tidak akan dicatat sebagai pekurban sejati jika di dalam dirinya tidak tercantum secara permanen semangat untuk membantu orang lain,” tutur Ashari.

Sedangkan Ketua Panitia Kurban PWNU Sumut, H Musaddad Lubis kepada wartawan mengatakan, pada Idul Adha 1431 H ini, keluarga PWNU Sumut menyembelih 3 ekor lembu untuk dibagikan kepada warga di lingkungan YPNU Jalan Gaperta, para guru, staf dan pegawai YPNU, keluarga PWNU Sumut, lembaga berserta banom-banomnya.

“Untuk tahun ini, PWNU Sumut melakukan penyembelihan pada hari kedua Idul Adha, karena pada hari pertama pengurus NU umumnya jadi panitia kurban di lingkungan masing-masing,” ujar Musaddad.

Hadir dalam penyembelihan hewan kurban itu, Sekretaris PWNU Sumut Drs Misran Sihaloho, Rois Syuriyah PWNU Sumut Pagar Hasibuan, Wakil Rois Syuriyah H Imron Hasibuan, Wakil Ketua PWNU Sumut Upar Pulungan, H Marahalim Harahap, Ketua Panitia Kurban PWNU Drs H Musaddad Lubis MA, Ketua PW Muslimat NU Sumut Hj Alina Hanum Nasution, Ketua PCNU Kota Medan H Wahid, Staf Khusus Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) H Marwan Dasopang. Juga hadir pengurus PWNU Sumut lainnya seperti Parulian Siregar, Drs H Abdullah Nasution, Emir Batubara, dan Zainul Irfan Harahap.

Musaddad menambahkan, hewan yang disembelih merupakan kurban dari keluarga H Amri Siregar, Mustasyar PWNU Sumut yang juga Dirut PTPN III, kelurga H Ashari Tambunan (Ketua PWNU Sumut), Ali Jabbar Napitupulu (Mustasyar/anggota DPRD Sumut), Chairuman Harahap (warga NU/Anggota DPR RI), Jhon Tafbu Ritonga (warga NU/Dekan Fakultas Ekonomi USU), HA Wahab Dalimunthe (Mustasyar PWNU Sumut/Anggota DPR RI), H Segaryono (PWNU), dan warga NU lainnya. (min)