Warta

"Mahabbaturrasul", Rangkaian Peringatan Maulid Nabi

Sab, 18 Februari 2012 | 00:06 WIB

Jombang, NU Online
Setiap bulan Rabiul Awal atau bulan maulid Nabi di desa  Sumbermulyo, Jogoroto, Jombang, digelar hajatan tahunan yang diberinama Mahabbaturrosul. Hajatan ini sudah berjalan selama 48 tahun. Setiap tahunnya dilaksanakan secara bergilir di enam dusun. Tahun ini giliran dusun Semanding desa Sumbermulyo dengan rangkaian acara yang cukup panjang selama satu bulan penuh.<>

Sebelum hari H atau puncak peringatan Mahabbatirrosul didahului dengan berbagai perlombaan, diantaranya bola volly, lomba sholawat dan qiroat, dan lomba banjari atau qosidah.

Dua hari sebelum puncak acara seluruh warga desa SumberMulyo sibuk membuat “jaminan” atau nasi bungkus atau takir dan snack untuk konsumsi peserta rutinan massal. Banyak kegiatan keagamaan seperti diba' putri yang diikuti kelompok perempuan dari mulai anak-anak sampai setengah baya, diba' putra diikuti kelompok kaum laki-laki dari mulai kecil sampai setengah baya, manaqib putri diikuti kelompok kaum perempuan yang sudah tua, manaqib putra diikuti kelompok laki-laki yang sudah tua, ada Ishari, ada yasinan ibu-ibu, dan masih banyak lagi rutinitas keagamaan yang tidak bisa disebutkan satu persatu karna setiap dusun pasti punya kelompok seperti di atas.

Semua kelompok itu akan melakukan kegiatan rutinannya di dusun yang jadi tuan rumah itu, satu kelompok rutinan menempati salah satu rumah warga, begitu juga dengan kelompok rutinan yang lain. Acaranya serempak dimulai tepat jam 9 malam. Bisa dibayangkan betapa ramainya malam itu di dusun yang punya hajat.

Tibalah saatnya acara puncak Mahabbaturrasul, yakni karnaval dan pengajian akbar. Karnaval dilaksanakan mulai jam 8 pagi sampai pukul 1 siang. Pkarnaval diikuti oleh semua kelompok rutinan keagamaan masing-masing dusun, semua sekolah dari mulai TK sampai SMA bahkan diniyah karena di Sumbermulyo itu ada dua yayasan sekolahan dari mulai jenjang TK sampai SMA dan diniyah yaitu yayasan Darussalam di dusun Semanding dan yayasan Pondok Pesantren Ghozaliyah di dusun Sidowaras. Karnaval diramaikan juga dengan grup drumband dari masing-masing sekolah di situ bahkan ada yang undangan dari desa lain. Rute karnaval itu melewati enam dusun di desa Sumbermulyo.

Sejak sepuluh tahun belakangan peserta karnaval semakin kreatif untuk menyemarakkan peringatan Mahabbaturrasul ini. Selama karnaval berlangsung mereka tidak cuma jalan biasa tetapi selalu menampilkan atraksi kreatif yaitu berjalan dengan berjoget yang diiringi lagu-lagu sholawat yang diputar dengan soundsystem yang diangkut dengan truk atau pick up. Selama dua minggu sebelum hari H mereka latihan jalan tertib dan berjoget. Itu dilakukan di semua dusun. Makanya waktu karnaval tampilan dan atraksi mereka sangat apik dibalut dengan busana muslim yang sopan dan memakai aksesoris unik untuk menunjang atraksi mereka.

Semua peserta karnaval di bagi menjadi dua kategori yaitu kategori sekolah dan kategori umum yang dibedakan antara kelompok laki-laki dan perempuan. Mereka berlomba secara sportif, karena niatnya sama yaitu ingin memeriahkan peringatan Mahabbaturrasul Maulid Nabi Muhammad SAW.

Bisa dipastikan setiap ada karnaval Maulid Nabi di desa Sumbermulyo, maka pasar yang terdekat pasti mendadak sepi karena penjual dan pembelinya ikut menonton perhelatan akbar terbesar itu setiap tahunnya.

Acara puncak dan penutupannya dilaksanakan malam hari dengan menggelar pengajian akbar dan pengumuman pemenang karnaval serta pembagian hadiah kepada peserta pemenang semua perlombaan dan karnaval.


Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Khusnul Khotimah