Warta

Ratusan Guru Shalat Ghaib, Berharap Pemimpin Seperti Gus Dur

NU Online  ·  Jumat, 1 Januari 2010 | 08:46 WIB

Brebes, NU Online
Ratusan yang mewakili 2.663 Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap (GTT-PTT) Kabupaten Brebes menggelar Istighosah dan Shalat Ghaib. Mereka mendoakan almarhum KH Abdurrahman Wahid selaku Guru Bangsa.

“Kami semua berkumpul untuk mendoakan Beliau, selaku Guru Bangsa,” tutur Ketua Persatuan Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap (PGTT-PTT) Kabupaten Brebes Irwandi usai menggelar acara di halaman Gedung DPRD setempat Jumat pagi (1/1).<>

Menurutnya, sosok Gus Dur adalah perintis demokrasi dan kerukunan umat beragama. Dia sangat beperhatian sekali terhadap kaum tertindas. Seperti halnya para GTT dan PTT yang selama ini tertindas dengan berbagai peraturan yang membelenggunya. Diantaranya Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer untuk diangkat menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). “Dengan terbitnya PP tersebut, kami yang tidak memiliki SK Bupati, tidak bisa diangkat CPNS,” gugatnya.

“Lewat istighosah ini, mudah-mudahan pemimpin saat ini bisa menolong kami seperti yang sering Gus Dur lakukan,” ucapnya.

Kebesaran Gus Dur, lanjutnya patut dicontoh para pemimpin era kini. Artinya, ribuan GTT dan PTT jangan dibiarkan terbelenggu oleh peraturan yang menyengsarakan sebagian tenaga tidak tetap. Sebab, pada pasal 39 UU Guru dan Dosen mengamanatkan jangan ada diskriminasi dan intimidasi pada Guru.

Istighosah dan Shalat Ghaib untuk Gus Dur dipimpin oleh Pengurus Suriah UN Ranting NU Limbangan Wetan Brebes. Beberapa orang guru mengalirkan air mata mengenang jasa Gus Dur dan menahan perihnya nasib sebagai GTT dan PTT.

Hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Ketua DPRD Kab Brebes drh Agus Sutrisno dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes DR Muntoha Nasukha. Agus Sutrisno berjanji akan memperjuangan nasib mereka. Sementara Muntoha juga berjanji akan membicarakan dengan DPRD untuk mengawal hingga mendapat persetujuan Bupati. (was)