Warta

Ratusan Santri Demo Penuntasan Kasus Korupsi

NU Online  ·  Sabtu, 9 Januari 2010 | 09:45 WIB

Brebes, NU Online
Sebagai bentuk dukungan pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas berbagai tindak Korupsi yang dilakukan para Pejabat Brebes, ratusan Santri dari berbagai pondok pesantren di wilayah Brebes bagian selatan melakukan demonstrasi.

Mereka menuntut KPK agar tidak mandeg dalam menuntaskan kasus-kasus korupsi di Kabupaten Brebes.  Pasca ditetapkannya Bupati Brebes H Indra Kusuma S Sos sebagai tersangka mark up pembelian tanah, kelihatannya malah sepi-sepi saja. Bupati masih terlihat aktivitasnya seperti biasa sebagai Bupati. Tidak ada beban moral sedikitpun.<>

"Pentetapan satu tersangka bukanlah akhir, tapi awal pembongkaran kasus-kasus korupsi di Brebes. Seret semua pelaku korupsi di Brebes, siapapun yang terlibat harus bertanggungjawab," teriak Koordinator Aksi Darwanto disela-sela Demo Bada Jumat (8/1), dengan lantang.

Menurutnya, sebagai kekuatan moral, santri turun ke jalan untuk menyatakan dukungan pada KPK untuk penuntasan kasus korupsi di Brebes. Hal ini sangat penting, mengingat sejak kasus korupsi di Brebes yang dilaporkan pada tahun 2005 lalu, baru ada satu kasus korupsi yang mulai ditangani. Yaitu kasus mark up tanah dan juga baru satu orang yang ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka.

Ratusan santri, menggelar aksi demo di Ibu Kota Kecamatan Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah mulai pukul 14.30 hingga pukul 16.30.  Dengan jalan kaki, demo diawali dari Taman Makam Pahlawan (TMP) hingga Masjid Agung Baeturrohim Bumiayu.

Meski sempat diguyur hujan deras, mereka tetap bersemangat. Sehingga arus lalulintas jurusan Tegal-Purwokerto pun tersendat. Dalam demonya, mereka mengusung beberapa spanduk dan karton yang bertuliskan kecaman pada pelaku koruptor. Diantaranya 'Koruptor adalah Musuh Rakyat', 'Tangkap Semua Pelaku Korupsi',  dan 'Tangkap pelaku Lain yang Terlibat..!'

Di depan halaman Masjid, satu persatu para aktivis berorasi. Dalam orasinya mencuatkan Kasus Korupsi yang sudah dilaporkan ke KPK, antara Korupsi pengadaan tanah yang merugikan uang negara sebesar Rp 11 milyar, pengadaan buku ajar Balai Pustaka (BP) senilai Rp 20 milyar dan merugikan negara sebesar Rp 8 milyar, kasus pengadaan alat kesehatan 664 juta, kasus dugaan korupsi APBD 2003-2004 serta kasus-kasus lainnya. "Kasus-kasus korupsi di Brebes itu melibatkan banyak pihak, eksekutif, legislatif dan juga pengusaha di Brebes," katanya.

Aksi demo di jalan protokol Bumiayu itu sempat mengundang perhatian warga. Banyak warga pula yang memberikan tanda tangan di atas kain putih. Tanda tangan pada kain tersebut selanjutnya akan dikirimkan ke KPK di Jakarta. "Tandatangan akan kami kirimkan ke KPK sebagai bukti dukungan pada warga Brebes," kata Darwanto yang juga kordinator aksi.

Setelah melakukan aksi demonstrasi, para pendemo yang didukung  Forum Ulama Anti Koriupsi (FUAK), LSM Pampera, Pusaka, Gugat, Serikta Guru Brebes (SGB), Gerakan Berantas Korupsi (Gebrak), Ikatan Mahasiswa Brebes Selatan (IMBS), Forum Masyarakat Brebes Selatan (Formabes) dan Universitas Terminal Jalan (UTJ) melakukan doa bersama untuk almarhum KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) di Masjid Baeturrohim Bumiayu.

Meskipun berjalan aman dan tertib, tetap mendapatkan pengamanan yang cukup ketat oleh petugas dari Polres Brebes. Tidak kurang dari tiga peleton personil keamanan yang diterjunkan untuk mengamankan aksi tersebut. (was)