Rayakan Idul Adha 1431 H Warga NU Diminta Taati PBNU
NU Online · Senin, 15 November 2010 | 01:38 WIB
Seluruh warga NU, khususnya di Kota Pekalongan diminta mentaati pengumuman Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam hal pelaksanaan Idul Adha 1431 H. Pasalnya, saat ini masih ada sebagian warga Nahdliyyin ingin merayakan Idul Adha pada hari Selasa 16 Nopember 2010 dengan alasan Arab Saudi melaksanakan wukuf di Arafah pada hari Senin bukan hari Selasa.
Apa yang telah dikabarkan PBNU kepada warga Nahdliyyin lewat PCNU tentang awal bulan Dzulhijjah yang jatuh pada tanggal 7 Nopember dan tanggal 10 Dzulhijjah 1431 H jatuh pada tanggal 17 Nopember 2010 adalah berdasarkan hasil rukyatul hilal yang menyatakan bahwa bulan Dzulqo'dah dinyatakan istikmal karena bulan awal Dzulhijjah belum bisa dilihat dalam posisi bulan masih dibawah 2 derajat. Hal ini sejalan dengan keputusan pemerintah melalui Kementerian Agama RI pada hari Senin 8 Nopember 2010 kemarin.
<>
Katib Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan KH Zakaria Ansor kepada NU Online mengatakan, apa yang telah dilakukan PBNU dalam melihat awal bulan sesuai dengan Keputusan Munas Alim Ulama NU tanggal 15-18 Nopember 1987 di Kesugihan Cilacap, bahwa NU di dalam penetapan awal Ramadhan, Idul Fitri dan Idul Adha menggunakan dasar Ru’yatul Hilal atau istikmal serta memakai konsep perbedaan mathla’ (wilayah terbitnya matahari) di luar wilayah Indonesia.
Dikatakan, Keputusan PBNU ini sejalan dengan Keputusan Pemerintah RI melalui Kementrian Agama RI bahwa 1 Dzulhijjah 1431 H jatuh pada Ahad 7 Nopember 2010 atas dasar istikmal. Dengan demikian hari raya Idul Adha jatuh pada Rabu 17 Nopember 2010.
Berdasarkan informasi dari PBNU dan sesuai dengan keputusan pemerintah, KH. Zakaria meminta warga NU dapat berhari raya Idul Adha 1431 H pada hari Rabu 17 Nopember 2010 sesuai dengan amanat Munas NU di Cilacap. Di samping itu warga NU diminta tidak terpengaruh dengan pelaksanaan wukuf di Arafah pada hari Senin 15 Nopember 2010 karena mathla’ Indonesia berbeda dengan mathla’ Saudi Arabia.
Â
Sementara itu, untuk memudahkan para khotib menjalankan tugasnya pada saat pelaksanaan sholat idul adha, PCNU Kota Pekalongan telah menerbitkan buku khotbah Idul Adha dan telah dikirim ke masjid dan musholla milik warga NU se Kota Pekalongan melalui Ranting NU di masing-masing kelurahan. (iz)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua