Ribuan warga Palestina mengadakan demonstrasi kemarahan di Jerusalem Timur dan Tepi Barat yang diduduki Israel, Jumat, setelah Hamas menyerukan "hari kemarahan" terhadap serangan biadab Israel di Gaza."Kami akan mengorbankan jiwa kami dan darah kami untuk Gaza," kata demonstran menyanyi di Ramallah, ibukota politik Tepi Barat dan tempat kedudukan presiden pemerintah otonomi Palestina Mahmud Abbas.
Di Jerusalem timur Arab yang dicaplok, tempat pasukan keamanan Israel merajalela, warga Palestina melemparkan batu pada polisi di beberapa lingkungan setelah sekitar 3.000 orang mengikuti shalat Jumat di kompleks Masjid Al-Aqsa.<>
Protes terhadap serangan sangat biadab di Gaza terbentang setelah shalat Jumat."Dengan sepenuh hati!," teriak sekelompok dari beberapa puluh wanita berkerudung ketika mereka berjalan keluar dari Pintu Damaskus Kota Tua Jerusalem setelah shalat Jumat.
"Dengan jiwa kami, dengan darah kami, kami akan mengorbankan diri kami untuk anda, O Gaza," mereka bernyanyi.
Dengan membawa bendera hijau Hamas, satu wanita dengan cepat dikepung oleh polisi Israel. Ribuan personel keamanan telah dikerahkan di sekeliling Jerusalem setelah gerakan Islam itu mengeluarkan permintaannya untuk mengadakan demonstrasi.
Polisi menarik bendera Hamas yang dilarang sebelum membiarkan wanita itu pergi. Ia dengan cepat mengeluarkan bendera lainnya dan berteriak "Saya benci Israel dan orang-orang terorisnya", sebelum dikepung lagi dan dibawa ke sebuah van polisi.Menyusul seruan Hamas itu, pemerintah negara teroris Israel membatasi akses ke kompleks Masjid Al-Aqsa bagi pria-pria berusia 50 tahun lebih.
"Bagaimana bisa kami membuat diri kami didengar?," seru Ibrahim Hassuna, 60, yang datang dari kamp pengungsi Shuafat di Jerusalem timur untuk bersembahyang. "Israel memiliki pesawat kami tidak memiliki apa-apa, tidak pesawat, tidak tank."
Beberapa bentrokan meletus antara para pemuda yang melempar batu dan polisi Israel, yang menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran.Jurubicara polisi Micky Rosenfeld mengatakan ada "insiden sporadis tempat polisi membubarkan para pelempar batu".
Hamas telah menyerukan "hari kemarahan" setelah serangan Israel menewaskan salah satu komandan pentingnya, Nizar Rayan, pemimpin paling senior Hamas yang tewas dalam serangan itu, dengan empat isteri dan 11 dari anak-anaknya di kota Jbaliya, Kamis.Hamas, yang memerintah Gaza sejak merebut kekuasaan Juni 2007, berjanji pada pemakaman Royan untuk membalas kematian tokoh garis keras itu.
"Saya minta pada perlawanan itu untuk terus menggempur permukiman dan kota-kota Yahudi," Sheikh Abdelrahman al-Jamal mengatakan pada ribuan orang yang berduka. "Kami akan tetap di jalan jihad hingga hari terakhir."
Israel telah melancarkan "Operasi Membuat Keunggulan" terhadap sasaran Hamas di Gaza, Sabtu, sebagai balasan atas serangan roket yang konsisten dari wilayah itu. Sedikitnya 430 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 2.200 orang terluka.
Gerilyawan Gaza telah menembakkan lebih dari 360 roket, menewaskan enam orang Israel dan melukai beberapa puluh orang lainnya. (ant/dur)
Terpopuler
1
Isi Akhir dan Awal Tahun Baru Hijriah dengan Baca Doa Ini
2
Data Awal Muharram 1447 H, Hilal Masih di Bawah Ufuk
3
Trump Meradang Usai Israel-Iran Tak Gubris Seruan Gencatan Senjata
4
Pengumuman Hasil Seleksi Wawancara Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Istikmal, LF PBNU Umumkan Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025
6
Menlu Iran ke Rusia, Putin Dukung Upaya Diplomasi
Terkini
Lihat Semua