Warta

RMI Kirim Ustadz ke NAD

Rab, 15 November 2006 | 08:43 WIB

Jakarta, NU Online
Peningkatan jangkauan dakwah terus dilakukan oleh Rabithah Maahid Islamiyah (RMI). Jika sebelumnya pendidikan agama berbasis pesantren hanya terkonsentrasi di Jawa dan Madura, kini RMI sedang melakukan pilot project dengan mengirimkan 5 orang ustadz senior ke NAD.

“RMI hanya memfasilitasi, mereka berangkat secara sukarela dana sebulan hanya mendapatkan uang saku 200 ribu dengan makan ditanggung oleh pesantren yang ditempatinya," tandas Wakil Ketua RMI Abdul Adhim, Rabu.

<>

Hari ini, para ustadz tersebut dilepas oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi. “Hari ini juga mereka akan berangkat ke Aceh bersama dengan Tengku Armia dari pesantren Jabbal Nur Jadid,” tambahnya.

Selama setahun di Aceh, mereka akan mengajar ilmu-ilmu agama bagi para santri di sana. Dikatakan oleh Adhim bahwa para santri yang berangkat tersebut merupakan santri yang sudah mumpuni dalam mengajarkan berbagai materi keagamaan. Mereka merupakan alumni pesantren Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur.

Program pengiriman santri ke luar Jawa tersebut tahun ini akan diperluas ke Nusa Tenggara Timur,  Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Sebelumnya, daerah-daerah tersebut merupakan binaan dari pesantren Sidogiri. Setiap tahun pesantren tersebut mengirimkan 700 santrinya ke seluruh Nusantara.

“Mereka kewalahan dan kemudian bekerja sama dengan RMI untuk mengembangkan program ini dengan target 1500 ustadz per tahun,” imbuhnya.

Beberapa pesantren besar yang direncanakan untuk menjadi pemasok tenaga pengajar di antaranya adalah PP Salafiyah Syafiiyah, Sukorejo, Situbondo, PP Nurul Jadid Paiton, Probolinggo, PP Lirboyo, Kediri. (mkf)