Warta

Santet Lewat HP Hanya Isu

NU Online  ·  Selasa, 13 Mei 2008 | 13:01 WIB

Jakarta, NU Online
Maraknya isu santet yang dilakukan melalui media HP telah membikin resah masyarakat. Mereka menjadi hati-hati jika menerima SMS tertentu, malah ada yang menyarankan untuk mematikan HP-nya saja.

Ketua Ikatan Pencak Silat Pagar Nusa H. Fuad Anwar menegaskan bahwa mengirimkan santet melalui media HP tidak mungkin. “Ini hanya isu yang dikembangkan untuk meresakan masyarakat,” katanya, Selasa (13/5).<>

Seorang penumpang kereta dari Jakarta menuju Surabaya sempat mengingatkan NU Online akan adanya SMS atau pangglan melalui HP yang ujung-ujungnya santet. Menurut Bapak setengah baya tersebut, di Lampung, sudah ada 5 orang yang meninggal akibat santet versi baru ini. Demikian pula, seorang rekan NU Online asal Madura menuturkan di pulau garam tersebut, sudah jatuh 4 korban.

“Kalau memang benar menimbulkan korban, ini hanya sugesti dari SMS yang terkejut membaca SMS yang bernada ancaman. Mungkin orangnya punya penyakit jantung lemah atau apa,” katanya.

Karena itu, jika merasa terancam dengan pesan-pesan yang dikirimkan via SMS, Pagar Nusa siap membantunya. “Silahkan datang ke kantor Pagar Nusa, kami siap membantu,” paparnya.

Mengenai panggilan dengan layar yang berwarna merah sebagai tanda panggilan yang bisa menimbulkan celaka, Fuad berpendapat ini terkait dengan kemampuan teknologi informasi, tidak ada kaitannya dengan santet.

Ahli ilmu ghaib H. Suyuthi Ghozali juga menuturkan pengiriman SMS dan panggilan yang bisa menyebabkan kematian tersebut tak mungkin. Namun, ia meyakinkan bahwa santet ini memang benar-benar ada.

”Mengirimkan paku lewat santet ke tubuh seseorang atau membikin sakit memang dimungkinkan dengan bantuan setan,” katanya.

Namun, bagi seorang muslim yang baik, tak perlu khawatir karena dengan sering-sering membaca sholawat, insyaallah akan selamat. Sejumlah sholawat yang dianjurkan diantaranya adalah sholawat nariyah, sholawat munjiat, sholawat badar dan lainnya.

”Pada intinya kita meminta pertolongan kepada Allah dan meminta syafaat dari Rasulullah agar kita selamat,” kata Suyuthi yang juga pendekat pencak silat ini.

Bukan hanya masyarakat, kini polisi juga disibukkan untuk mencari penyebar isu tersebut. Kabar tertangkapnya seseorang yang dianggap sebagai pelaku pengirim SMS oleh Polda Pekanbaru masih simpang siur. Polisi juga memeriksa Fani Tratawijaya (25) di Tanah Abang Jakarta yang mengaku sakit setelah menerima SMS dengan tampilan layar berwarna merah. (mkf)