Jakarta, NU Online
Berkembangnya paham radikalisme karena kurang adanya pembelajaran tasawuf sebab tasawuf sebagai tameng atas pemahaman-pemahaman yang merusak ajaran Islam seperti paham radikal dan liberal.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dr KH Said Aqil Siroj selaku ketua umum PBNU sebagai pembicara dalam Multaqo Sufi al-Islami di Hotel Borobudur, Sabtu (16/7).
<>
Menurut kiai Said, tasawuf sangat berperan dalam menjaga eksistensi agama Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin tanpa mengesampingkan bahkan menghilangkan budaya atau kebiasaan yang tidak bertentangan dengan agama.
"Tasawuf sebagai alat perdamaian" jelasnya lebih lanjut.
Sedangkan peranan tasawuf dalam penyebaran Islam di Indonesia sudah ada sejak zaman pertama kali Islam masuk, hal ini sebagaimana ajaran yang dibawa Walisongo hingga sampai dengan pendirian pesantren sebagai pusat pembelajaran Islam yang independen.
Redaktur: Mukafi Niam
Penulis : Aan Zainul Anwar dan Tian Kamaluddin
Terpopuler
1
Hasil Sidang Sengketa Pilpres 2024: Seluruh Permohonan Anies-Muhaimin Ditolak MK
2
Ini Profil Delapan Hakim MK yang Putuskan Sengketa Pilpres 2024
3
Apa Itu Dissenting Opinion dan Siapa Saja Hakim yang Pernah Melakukannya?
4
Sidang Putusan MK, Berikut Petitum Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud
5
Lolos Perempat Final Piala Asia U-23, Lawan Berat Menanti Timnas Indonesia
6
Terkait Hasil Pemilu, PBNU Serukan Patuhi Putusan Mahkamah Konstitusi
Terkini
Lihat Semua