Warta

Usulan Ketua Ansor Cukup Satu Periode Dibawa ke Kongres

Sab, 26 Juni 2010 | 03:36 WIB

Pekalongan, NU Online
Jabatan Ketua Gerakan Pemuda Ansor mulai dari pusat hingga ranting mendatang hanya diperbolehkan satu periode saja. Ini salah satu hasil rekomendasi Konferensi Besar (Konbes) GP Ansor di Wisma Kopo DPR, Bogor, 18-20 Juni lalu.

"Sudah hampir pasti, tinggal membawa ke kongres untuk disahkan," ungkap Sekjen GP Ansor A. Malik Haramain saat memberikan sambutan pada acara pembukaan konferensi cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Pekalongan Jum'at (25/6) di SMA Hasyim Asy'ari.<>

Dikatakan, ketentuan tersebut akan menjadi salah satu agenda perubahan PD/PRT organisasi pada Kongres GP Ansor yang menurut rencana akan digelar di Surabaya pada akhir September 2010 mendatang.

Menurut Malik, wilayah-wilayah peserta konbes menyepakati poin tersebut karena kesadaran terhadap kebutuhan regenerasi pada masa mendatang. Sebagai organisasi otonom NU yang berbasis usia, proses alih generasi harus tetap berjalan. "Semangat regenerasi harus jalan terus, tidak boleh terhambat," tegasnya.

Jika rekomendasi tersebut jadi disepakati kongres, rotasi kepemimpinan di Ansor akan berjalan cepat. Pada usianya yang sudah mencapai 76 tahun, kepemimpinan di organisasi kepemudaan tersebut bergerak relatif lambat. Sampai sekarang, Ansor baru memiliki tujuh orang ketua umum. Terakhir, ketua umum dijabat Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang telah memimpin selama dua periode.

Konbes juga memutuskan pelaksanaan Kongres Ke-14 GP Ansor akan diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur, 2-6 Oktober 2010. "Awalnya, kami berharap (kongres) bisa dilaksanakan awal Agustus. Tapi, karena waktunya terlalu mepet, panitia akhirnya memutuskan (kongres digelar) setelah Lebaran," jelas anggota DPR asal PKB itu.

Meski masih sekitar empat bulan lagi, sejumlah kader Ansor sudah disebut-sebut siap bertarung memperebutkan posisi ketua umum. Mereka, antara lain, Nusron Wahid (anggota DPR dari Partai Golkar), Malik Haramain (anggota DPR dari PKB), Khatibul Umam Wiranu (anggota DPR dari Partai Demokrat), dan Marwan Jafar (anggota DPR dari PKB). (amz)