Video Lecehkan Islam Beredar di Sumenep
NU Online · Rabu, 17 Februari 2010 | 01:01 WIB
Buku dan video dalam bentuk VCD yang dinilai melecehkan ajaran Islam beredar di Kecamatan Dasuk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Demikian dinyatakan Pengasuh Pondok Pesantren an-Nur, Desa Mantajun, Kecamatan Dasuk, Muhammad Hanif di Sumenep, Selasa (16/2).
"Beberapa hari lalu, sejumlah warga mendatangi dan memberitahukan pada kami telah menerima buku dan VCD yang isinya melecehkan ajaran Islam. Kami khawatir dan resah atas peredaran buku dan VCD tersebut, karena isinya tidak mengenakkan," kata Hanif.<>
Hanif menyatakan, pihaknya langsung membaca dua buku dan memutar VCD yang diserahkan warga tersebut. Isi video tersebut memang melecehkan ajaran Islam. Di VCD, Nabi Muhammad disebutkan meninggal dunia akibat diracun oleh salah seorang istrinya dan Nabi Ismail menjadi nabi atas permintaan Nabi Ibrahim.
Di VCD tersebut, juga disebutkan tawaf (mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali) yang merupakan salah satu rangkaian ibadah haji disebut sebagai mainan anak-anak kecil.
"Kami langsung meminta warga untuk tidak percaya pada isi VCD maupun buku tersebut," ucap Hanif menuturkan seperti dilansir situs inilah.com.
"Sesuai informasi dari warga, buku dan VCD tersebut diperoleh dari orang yang naik sepeda motor dan tak dikenal oleh warga sekitar. Salah satu buku diterima oleh salah seorang siswa sekolah dasar (SD). Ketika itu, anak tersebut pulang dari sekolah dan di jalan tiba-tiba dilempari buku oleh orang yang naik sepeda motor," tutur Hanif menjelaskan. (min)
Terpopuler
1
Taj Yasin Pimpin Upacara di Pati Gantikan Bupati Sudewo yang Sakit, Singgung Hak Angket DPRD
2
Peringatan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI, Ketum PBNU Ajak Bangsa Teguhkan Persatuan
3
Targetkan 45 Ribu Sekolah, Kemendikdasmen Gandeng Mitra Pendidikan Implementasi Pembelajaran Mendalam dan AI
4
Kiai Miftach Jelaskan Anjuran Berserah Diri saat Alami Kesulitan
5
Tali Asih untuk Veteran, Cara LAZISNU Sidoarjo Peduli Pejuang Bangsa
6
Gerakan Wakaf untuk Pendidikan Islam, Langkah Strategis Wujudkan Kemandirian Perguruan Tinggi
Terkini
Lihat Semua