Warta

Wapres: Agama Bukan Penyebab Konflik Poso-Ambon

NU Online  Ā·  Rabu, 7 Mei 2008 | 04:26 WIB

Jakarta, NU Online
Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyatakan, konflik yang terjadi di Poso, Ambon, maupun Aceh, bukanlah konflik yang disebabkan agama. Menurutnya, agama justru dijadikan alat untuk berkonflik.

Di daerah-daerah konflik tersebut, katanya, persoalan ketidakadilan yang dirasakan masyarakat dari masing-masing kelompok agamalah yang menjadi pemicu konflik.<>

"Konflik itu muncul dari adanya perasaan ketidakadilan. Baik di Poso, Ambon maupun Aceh persoalannya bukan masalah agama, tapi justru agama kemudian dipakai untuk konflik," ujar Wapres saat membuka Seminar Peace Process in Indonesia di Hotel Four Seasons, Jakarta, Rabu (7/5).

Wapres menegaskan, hal tersulit dalam menyelesaikan konflik adalah karena konflik tersebut dipicu agama. Masing-masing kelompok merasa benar karena nilai agama masing-masing.

"Yang paling susah masalah agama karena orang membunuh dan dibunuh dianggap sama-sama masuk surga. Yang satu bakar masjid dan yang satu bakar gereja sama-sama menganggap masuk surga," imbuhnya.

Ia kembali berkomentar mengenai Surat Keputusan Bersama (SKB) Ahmadiyah yang akan segera dikeluarkan pemerintah. Baginya, SKB Ahmadiyah bukan merupakan sumber pemicu konflik agama seperti yang terjadi di beberapa daerah. "SKB Ahmadiyah menjadi jalan tengah penyelesaian konflik," tegasnya.

Wapres menambahkan, SKB Ahmadiyah justru dijadikan sebagai pencegah konflik horisontal yang selama ini terjadi. "Makanya, SKB dikeluarkan supaya jangan ada konflik," urainya.

Menurut Wapres, penyelesaian konflik agama seperti Ahmadiyah akan selalu berada dalam koridor Undang-undang Dasar 1945. Intinya, tetap tidak boleh ada orang yang menyebarkan ajaran agama diluar agama induknya.

"SKB itu memang untuk menjaga. Semua berdasar undang-undang. Tapi orang tidak boleh sebarkan agama yang tidak sesuai ajaran pokok dan semua yang salah diluruskan," tandasnya. (okz/rif)