Warta BESOK TERJADI GERHANA BULAN TOTAL

Warga NU Diimbau Lakukan Shalat Khusuf

Jum, 2 Maret 2007 | 17:12 WIB

Jakarta, NU Online
Berdarkan data hisab Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU), gerhana bulan total akan terjadi pada Ahad, tanggal 4 Maret 2007 M bertepatan dengan tanggal 14 Shafar 1428 H. Diperkirakan gerhana terjadi selama hampir empat jam, yakni antara pukul 04:30 sampai 08:12 WIB.

Menurut Ketua LFNU KH A Ghazalie Masroeri, gerhana bulan total ini dapat dilihat antara lain di Indonesia bagian barat, Asia bagian barat, Benua Afrika, dan Eropa. Gerhana mulai dapat disaksikan pada pukul 04:30 WIB di wilayah Indonesia bagian barat. Sementara gerhana total (mulai gelap) terjadi pukul 05:44 WIB dan dapat dilihat di sebagian Pulau Jawa dan di seluruh Pulau Sumatera.

<>

Puncak gerhana (pertengahan gerhana) terjadi pukul 06:21 WIB, dapat dilihat di sebagian Pulau Sumatera. Akhir gerhana total (mulai bersinar) pukul 06:58 WIB dan gerhana berakhir (terang kembali) pukul 08:12 WIB dan tidak dapat dilihat di wilayah Indonesia karena matahari sudah terbit.

Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Saat itu bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.

Dikatakan Kiai Ghazalie Masroeri, gerhana bulan adalah salah satu tanda kebesaran kekuasaan Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam diharapkan dapat melakukan pengamatan terhadap gerhana bulan total ini untuk meningkatkan keimanan. Ketika melihat gerhana, disunatkan bertasbih, bertahmid, dan bertakbir serta beristighfar; kemudian melaksanakan shalat sunat Gerhana Bulan atau biasa disebut shalat Khusuful Qamar.

"Untuk daerah di sebelah timur Semarang, meskipun sudah Shalat Shubuh, masih ada kesempatan kurang lebih satu jam sampai menjelang matahari terbit, untuk menyaksikan gerhana dan menjalankan Shalat Gerhana Bulan," katanya.

Diserukan kepada umat Islam agar mensyi’arkan masjid-masjid dan mushalla-mushalla dengan melaksanakan shalat sunat Khusuful Qamar, khutbah dan berdoa untuk keselamatan bangsa dan negara, agar terhindar dari bencana. (nam)