Wawancara

Bagaimana Penularan Tuberkulosis serta Pencegahannya?

Jum, 15 April 2016 | 06:00 WIB

Bagaimana Penularan Tuberkulosis serta Pencegahannya?

Ilustrasi Tuberkulosis

Peringatan Hari TB Sedunia, dilaksanakan setiap tanggal 24 Maret. Banyak kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat yang peduli akan penyakit Tuberkulosis (TB) sebagai upaya untuk menyadarkan masyarakat dan pentingya menjaga kesehatan.

Berikut wawancara Kontributor NU Online, Kendi Setiawan dengan dr Myrna Kantjaraningrat, Kepala Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan Sukudinas Kesehatan Jakarta Pusat, Selasa (29/3/2016) lalu terkait penyakit Tuberculosis.

Ibu, sebenarnya apa sih penyebab penyakit Tuberculosis atau TB ini?

TBC atau Tuberculosis adalah  suatu penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri dari kelompok mycobacterium, yaitu myctobacterium tuberculosis. Jadi penyakit TB ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi dia bisa juga menyerang organ tubuh yang lain di luar paru-paru seperti selaput otak, usus, tulang, kelenjar getah bening di leher dan ketiak. Dan terjadinya penularan di luar paru-paru itu karena adanya penyebaran melalui aliran darah atau getah bening.

Nah, gejalanya apa Bu seseorang yang menderita Tuberculosis?

Gejala utamanya adalah batuk terus menerus selama dua minggu atau lebih. Dan gejala lain adalah batuk dengan dahak bercampur darah, atau batuk darah. Dia merasa sesak napas, nyeri dada, badan lemah dan napsu makan turun umumnya.

Kalau cara penularannya bagaimana Bu penyakit TB ini?

Orang yang sedang sakit TB itu akan menularkan kepada orang lain melalui percikan dahaknya. Jadi saat batuk akan memercik dahaknya, itu akan bisa menularkan kuman TB tersebut. Juga pada saat bersin. Penularan terjadi bila percik dahak ini berada dalam waktu yang lama dalam suatu ruangan yang gelap dan lembap, kemudian terhirup oleh orang lain. Sehingga penularan terhadap orang tersebut dari pasien ditentukan dari banyaknya kuman yang keluar dari sumber penularan ini.

Pencegahannya bagaimana Bu supaya tidak tertular? 

Karena kita tahu bahwa penularan itu melalui percikan dahak dan bersin, tentu penderita itu sebaiknya menggunakan masker. Ini bagi siapa pun saja bukan cuma penderita TB paru-paru, tapi juga penderita dengan keluhan-keluhan batuk itu diwajibkan menggunakan masker, supaya tidak menjadi sumber penularan bagi orang lain. Dan jangan lupa etika batuk, jadi bila kita batuk maka tutup mulut kita dengan tangan atau dengan lengan, Setelah itu tangan kita cuci bersih dengan sabun.

Kemudian jangan lupa juga ventilasi yang baik, itu sangat penting untuk mengurangi percikan dari dahak atau bersin tadi karena kuman akan terbang terbawa oleh udara dan bila terkena sinar matahari langsung itu dapat membunuh kuman TB yang ada.

Apa yang harus dilakukan bila ada keluarga yang terkena gejala TB, Bu?

Jadi penderita itu jadi sumber penularan terutama untuk keluarga yang tinggal satu rumah atau punya hubungan dekat. Karena itu, segera datang ke layanan kesehatan, bisa ke Puskesmas atau rumah sakit, agar segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. 

Dan bila ada salah satu anggota keluarga yang terinfeksi TB, maka harus dilakukan screaning pada seluruh anggota keluarga yang tinggal serumah atau yang punya kontak erat dengan penderita tersebut agar segera diketahui apakah sudah terjadi penularan TB pada orang lain dalam satu rumah atau satu keluarga tersebut.

Kalau prinsip pengobatan TB itu seperti apa, Bu? 

Jadi TB ini suatu penyakit yang bisa dibilang punya kekhususan ya. Jadi pengobatan dengan kombinasi dari beberapa jenis obat dalam jumlah dan dosis tertentu dan waktunya cukup panjang, sekitar 6-8 bulan.

Jadi pengobatan penderita TB ini ada dua fase. Fase intensif dimana obat diminum setiap hari selama dua bulan. Kemudian ada fase lanjutan dimana obat diminum tiga kali seminggu kecuali untuk anak obat diminum setiap hari selama empat bulan.

Jadi nanti ada beberapa kriteria yang tentu disesuaikan dengan diagnosa yang ditentukan oleh dokter yang memeriksa awal seperti apa pengobatannya itu. Tapi secara umum seperti tadi yang saya sebutkan.

Dari sisi kesehatan apa pesan Ibu untuk masyarakat supaya tidak terkena penyakit TB?

TB ini sebetulnya cukup banyak jumlahnya ada di masyarakat. Jadi tentu harus ada dua pihak, Penderita TB sendiri harus berobat secara teratur selain tentu perilaku hidup bersih sehat yang tadi saya sampaikan, itu dijalankan. Dan jangan sampai bosan dengan pengobatan yang waktunya lama tadi berbulan-bulan. 

Kemudian bagi keluarga penderita TB, supaya jangan segan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat untuk mengetahui apakah ada penularan atau tidak. Dan percaya bahwa TB ini bisa disembuhkan.***