Wawancara

Delegasi Al Azhar: Islam Indonesia Layak Dikenalkan ke Dunia

Kam, 11 Juni 2015 | 22:01 WIB

Warga Muslim di Indonesia yang dimotori oleh organisasi Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai karakter yang khas, yakni toleran, saling menghargai pendapat dan menghindari pendekatan kekerasan. Karakter “Islam Nusantara” ini sangat layak diperkenalkan dan ditularkan ke seluruh dunia.<>

Berikut wawancara dengan Syekh Nabil Abdel Jawwad Elyan delegasi Al Azhar untuk Jakarta sejak tahun 2013, sekarang bertugas di Ma’had Al Azhar Asy Syarif Indonesia di Jakarta Selatan.

Bagaimana komentar Syekh terkait munculnya gerakan Islam radikal (ISIS) dan gerakan radikal lainnya?

Hakikat aliran-aliran sesat yang ada seperti ISIS dan semisalnya tidak paham ajaran Islam yang benar, sehingga sesat dan menyesatkan. Mereka bersandar pada nash-nash al-Qur’an tapi dengan tafsiran yang sesuai dengan hawa nafsu mereka saja dan tidak menggunakan pemahaman dan tafsir yang semestinya. Sebagaimana sabda Nabi saw terkait perbuatan mereka seperti kelompok Khowarij:

هم حدثاء الاسنان سفهاء الأحلام يقرؤون القرآن لايجاوز حناجرهم

"Mereka adalah yang berusia muda dan berakal pendek, mereka membaca al-Qur’an sebatas kerongkongannya saja.”

Maka mereka membaca al-Qur’an tanpa memahami makna yang semestinya. Pada hakikatnya, mereka tidaklah mencelakai melainkan mereka telah mencelakai dirinya sendiri dan mencemarkan gambaran Islam dengan bergabung ke jamaah mereka, dan Islam terlepas diri dari perbuatan mereka dan yang semisalnya. Sesungguhnya islam menyebar dengan toleransi dan kemudahan.

Bagaimana solusi untuk perdamaian dunia?

Perkara yang mungkin dapat menjadi solusi perdamain dunia di antaranya adalah menampilkan gambaran Islam yang benar kepada umat, mengajarkan akhlak terpuji kepada generasi-generasi di setiap sekolah dan lembaga pendidikan,  menyebarkan wawasan dialog dengan pihak lain, menerima perbedaan pendapat, karena perbedaan pendapat tidak merusak kasih sayang, mewanti-wanti terjadinya pertikaian karena “pertikaian adalah sesuatu yang buruk”.

 

Sebagaimana perkataan Ibnu Abbas RA kita perlu menampilkan akhlak Nabi SAW dalam segala interaksi, beradaptasi dengan orang lain walau berbeda agama dan suku selama tidak menyinggung masalah prinsip dasar agma Islam. Nabi SAW hidup di Mekkah bersama kaum musyrik dan dijuluki dengan "Al Amin" (orang yang jujur), juga di Madinah bersama Yahudi dan Nashrani dan Nabi SAW menyampaikan Islam kepada mereka sehingga mereka menerima dan masuk Islam.

Bagaimana Islam moderat yang dikembangkan ormas NU bisa diterima dunia?

Setiap kelompok dibawah bendera Islam jika berinovasi untuk melayani umat dan memperhatikan maslahat umat dan tidak mencelakakan kehidupan mereka maka itu adalah jamaah atau kelompok yang bermanfaat bagi umat, sebagaimana hadits Nabi SAW :

خير الناس أنفعهم للناس

"Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia." 

Dan agama Islam adalah satu tapi cara dakwah Islam mungkin bisa beragam, sehingga dapat melalui pintu toleransi, ketakwaan, dan lain-lain dengan syarat tidak keluar dan menyimpang dari prinsip pemahaman yang pokok dan itu merupakan toleransi Islam.

Umat muslim di Indonesia beragama dengan fitrahnya dan membenci segala bentuk kekerasan dan kekejaman. Mereka menyukai Islam dengan cara yang damai, toleransi dan kemudahan. Walaupun ada sebagian kecil yang kebanyakan para pemuda yang tertipu dan bergabung bersama ISIS, karena mereka tidak mengambil ajaran Islam dari para ulama yang muktabar yang memiliki pemahaman Islam yang benar dan moderat seperti para ulama di kalangan NU.

NU akan menggelar muktamar pada Agustus mendatang. Bagaimana komentarnya tentang Muktamar NU? Apa harapan dan sarannya?

Muktamar ini dapat menambah ikatan dan media silaturahmi bagi para anggotanya dan agar tersebar dakwah NU ini dan aktivitas-aktivitasnya di penjuru dunia khususnya di Indonesia. Saya berharap NU dapat meletakkan aturan dasar yang dapat mendekatkan dan merapatkan antara kader-kadernya dengan kader-kader ormas lainnya.

NU akan mengenalkan Islam dan budaya Indonesia ke dunia, bagaimana komentar Anda?

Mengenalkan Islam dan budaya Indonesia kepada dunia adalah sesuatu yang baik. Alangkah baik lagi, jika dengan wasilah itu menjadi lebih terjamin sampainya Islam dengan cara yang mudah. Mungkin baik juga jika disampaikan lewat pementasan drama (film) tentang toleransi dan pemberikan bantuan sebagai contoh dari secuil gambaran ajaran Islam.

Harapan Anda ke depan? 

Saya berharap Islam di Indonesia meraih masa depan yang lebik baik dan mendapat tawfiq. Kepada ormas-ormas Islam yang besar terutama NU saya berharap terus berusaha menjelaskan ajaran agama yang moderat ke seluruh penjuru Indonesia. (Red: Anam)