Siapakah yang Disebut Manusia Qur'ani
KH. Muhyiddin KhatibĀ
Pertanyaan: "Siapakah sebenarnya yang disebut manusia Qur'ani? Apakah orang yang istiqomah membaca Al-Qur'an walau tidak mengerti ma'nanya? Bagaimana jika ada orang suka baca Al-Qurāan Ā akan tetapi dia sering bersikap dan berprilaku yang melangar isi Al-Qurāan ? Sementara ada seseorang tidak begitu sering membaca Al-Qurāan Ā akan tetapi dia sentiasa mengamalkan isi Al-Qurāan.
Jawab : Terimkasih anda telah bertanya sesuatu yang amat penting semoga kita diberi kemampuan menjadi manusia Qur'ani lahir batin dan dalam kondisi apapun.
Manusia Qur'ani adalah seseorang yang membaca Al-Qur'an, mengerti ma'nanya dan diberi kemampuan mengamalkannya dalam kehidupan sehari harinya..
(Ų¹Ų§ŁŁ
Ų§ Ų¹Ų§Ł
ŁŲ§)
Allah SWT berfirman :Ā
ŁŲ„Ų°Ų§ŁŲ±Ų¦ Ų§ŁŁŲ±Ų£Ł ŁŲ§Ų³ŲŖŁ
Ų¹ŁŲ§ ŁŁ ŁŲ§ŁŲµŲŖŁŲ§ ŁŲ¹ŁŁŁ
ŲŖŲ±ŲŁ
ŁŁ...Ā
"Apabila Al-Qurāan Ā dibacakan maka dengarkanlah dan diamlah kalian agar kalian dapat rahmat".
Allah menggunakana kata kerja mabni maf'ul (ŁŲ±Ų¦) menunjukkan bahwa perintah itu tidak hanya ditujukan pada orang yang mendengarakan bacaan Al-Qurāan Ā dari orang lain juga, seseorang yang membaca Al-Qurāan Ā dan yang mendengarkannya wajib istima' dan inshot (mendengarkan dan diam dalam arti khusyuk).Ā
Ada terkadang orang yang baca Al-Qurāan Ā akan tetapi tidak mendengarkan apalagi menyimak isinya, seperti orang yang memaksakan baca Al-Qurāan Ā akan tetapi hatinya tidak menyatu dengan apa yang dibacanya, membaca Al-Qurāan Ā sambil lalu melihat dan mendengarkan berita Ā gosip dan bahkan ikut berghaibah. Sedang Al-Qurāan Ā dipegang dan dilihatnya, orang yang demikian sama dengan orang yang mencabik-cabik Al-Qurāan Ā (dhalimun linafsihi), dia baca Al-Qurāan Ā tapi kerjaannya sering mengadu domba, cerita kejelekan orang lain, Ā hatinya tidak dikendalikan dari hasad dan dengki, dan beberapa hal lain yang negatif, orang yang sperti ini walau selalu baca Al-Qurāan Ā akan tetapi hakikatnya menginjak-nginjak Al-Qurāan, naudzu billahi mindzalik. Ā Ā Ā Ā
Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā Ā
Seorang yang mampu mengamalkan isi Al-Qurāan, Ā walau tidak selalu baca Al-Qurāan Ā adalah jauh lebih baik dan sempurna daripada membacanya, tapi selalu melanggar isi Al-Qurāan. Bahkan seseorang yang tidak mengerti banyak isi Al-Qurāan Ā akan tetapi dia mampu mengikuti petunjuk-petunjuk Al-Qurāan, Ā jauh lebih baik dari orang yang selalu membacanya akan tetapi selalu melanggar apa yang dilarang Al-Qurāan Ā dan mengabaikan apa yang diperintahkannya.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia Qur'ani adalah orang yang mengamalkan isi Al-Qurāan, Ā sekalipun ia tidak selalu membaca Al-Qurāan.Ā
Dalam sebuah hadits Aisyah Ummil Mukminin suatu ketika ditanya.
ŁŁŁ Ų®ŁŁ Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
Ų ŁŲ§ŁŲŖ.. ŁŲ§Ł Ų®ŁŁŁ Ų§ŁŁŲ±Ų£Ł.
" Akhlaq Rasulullah SAW adalah Al-Qurāan,"
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhori Muslim, dikatakan.
Ł
Ł ŲŁ
Ł Ų§ŁŁŲ±Ų£Ł ŁŲ§ŲŁ ŲŁŲ§ŁŁ ŁŲŲ±Ł
ŲŲ±Ų§Ł
٠دخ٠اŁŲ¬ŁŲ©
"Barangsiapa yang membawa ( hafal dan membaca) Al-Qurāan, menghalalkan apa yang dijalankannya dan mengharamkan apa yang diharamkannya maka akan masuk sorga".
Kemudian ada orang yang prilakunya Qur'ani padahal dia tidak faham Al Qur'an, dan bahkan mungkin bisa jadi bukan orang Islam. Perilaku yang begini sungguh merupakan sesuatu yang mulia dari Allah SWT. Di zaman Rasulullah SAW ada seorang perempuan dari Bani Thayyik masuk dalam rangkap orang orang yang ditawan, kemudian perempuan itu menyampaikan kepada Rasulullah SAW, Ā kalau dia adalah anak si fulan ini dan dia masih kafir.Ā
Orang tuanya sangat baik akhlaknya, dia murah hati, suka memberi, tidak dendam dan suka membantu orang yang tertindas. Atas kebaikan orang tuanya inilah pada akhirnya Rasulullah melepas anak tersebut karena menghormat atas kebaikan orang tuanya.
ŁŲ§ŁŁŁ Ų§Ų¹ŁŁ
ŲØŲ§ŁŲµŁŲ§ŲØ
* Dosen Ma'had Aly, Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo