Internasional

2 Penerbangan Tertunda Eskalasi di Timur Tengah, Kemenag Jamin Jamaah Haji Aman

Rabu, 25 Juni 2025 | 16:32 WIB

2 Penerbangan Tertunda Eskalasi di Timur Tengah, Kemenag Jamin Jamaah Haji Aman

Ilustrasi haji (Foto: Patoni/NU Online)

Makkah, NU Online
Kementerian Agama (Kemenag) menyebut penerbangan dua kelompok terbang (kloter) jamaah haji ke Indonesia ditunda gara-gara meningkatnya konflik di Timur Tengah. Kemenag menjamin jamaah terdampak penundaan penerbangan dalam kondisi aman.


"Perlu kami sampaikan bahwa tadi malam terjadi eskalasi politik di Timur Tengah dan ada beberapa penerbangan yang sempat ditunda atau di-cancel atau dibatalkan. Dan alhamdulillah jamaahnya sekarang sudah ditempatkan di hotel-hotel di Jeddah," ujar Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, di Makkah, Selasa (24/6/2025).


Dia menegaskan keselamatan jamaah haji merupakan prioritas Pemerintah Indonesia. Dia mengatakan jamaah dari kloter SUB 43 dan 44 yang terdampak penundaan penerbangan masih menunggu jadwal penerbangan terbaru dari maskapai.


"Untuk penerbangan selanjutnya masih bisa berlanjut karena maskapai yang kita gunakan banyak yang menggunakan jalur melalui Oman dan itu masih aman. Sehingga penerbangan selanjutnya kita tetap sesuai schedule, tapi ada dua yang tertunda insyaallah akan kita berangkatkan secepatnya," ucapnya.


Dia menyebut ada sekitar 700 orang jamaah haji yang terdampak penundaan penerbangan pesawat Saudia Airlines. Dia mengatakan para jamaah itu sudah tiba di Bandara Jeddah, namun tiba-tiba ada peningkatan konflik hingga berujung penerbangan ditunda.


"Begitu datang ke bandara terjadi eskalasi politik di beberapa wilayah Timur Tengah jadi pihak maskapai menentukan," tuturnya.


Hilman menyebut situasi berubah dengan cepat sehingga penerbangan lain bisa berlanjut. Dia berharap penerbangan jamaah haji ke RI bisa berjalan lancar.


"Mudah-mudahan secepatnya lah, insyaallah jamaahnya sudah aman di hotel," tuturnya.


Sebagai informasi, Iran melakukan serangan balik ke Pangkalan Militer Amerika Serikat di Qatar pada Senin (23/6/2025). Serangan tersebut memicu pembatalan penerbangan dari berbagai maskapai.