Lembaga Seniman dan Budayawan Muslim Indonesia (Lesbumi) akan menggelar “Borobudur Spiritual Art”—sebuah gelaran yang ingin menunjukkan sisi spiritualitas candi yang didirikan pada masa pemerintahan wangsa Syailendra itu. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan di kawasan Taman Wisata Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, pada 25-27 April mendatang.
Dalam acara tersebut akan dihelat berbagai kegiatan seni, seperti, pagelaran kolosal, pentas seni religi, pameran dan bazar, seminar, dan pentas prosesi spiritual. Tak hanya itu. Panitia juga mengundang insan senia dari komunitas Muslim, Kristiani, Budha, Hindu, Kong Hu Chu, dan Aliran Kepercayaan.<>
Mereka yang diundang untuk mengikuti hajatan itu tidak hanya dari kalangan dalam negeri, melainkan juga dari mancanegara. Di antaranya, seniman-seniman dari Malaysia, Thailand, Korea, Myanmar, Vietnam.
Ketua Pengurus Pusat Lesbumi, Sastro Al-Ngatawi, mengatakan, kegiatan itu diselenggarakan untuk ‘menggali’ dan ‘menyalakan’ semangat Borobudur sebagai kekuatan yang bisa menyatukan dan memancarkan cahaya kemanusiaan kepada setiap manusia. “Seperti halnya, Kakbah di Arab Saudi, Masjid Aqsa di Palestina, Goa Maria di Portugal, Gereja Katolik di Vatikan,” ujarnya kepada NU Online di Jakarta, Jumat (11/4).
Ia menjelaskan, sudah terbukti tempat-tempat tersebut di atas didatangi orang bukan semata-mata ingin melihat bentuk fisik dari bengunan tersebut. Melainkan ingin mengambil kekuatan spiritual yang ada di bangunan itu, dalam bentuk berkah, karomah dan sebagainya.
“Apa yang terjadi menunjukkan, daya tarik kekuatan spiritual mampu menggerakkan orang tidak semata-mata untuk rekreasi dan berhibur, tetapi untuk melakukan ritual spiritual,” katanya.
“Kita ingin menampilkan sebuah event kemanusiaan yang tidak semata-mata menampilkan dimensi estetis, tetapi juga aspek spiritual dari setiap seni yang akan ditampilkan,” tambah Sastro.
Ia yakin, acara tersebut akan menjadi pementasan akbar lintas agama pertama di Indonesia. “Area pementasan akan dibuat dalam sebuah panggung besar yang ditunjang dengan tata cahaya dan tata suara yang sangat memadai,” jelasnya. (mkf)