Daerah

A'wan NU Kadur Dorong Guru Kuasai Rancangan Silabus Covid-19

NU Online  Ā·  Kamis, 26 Maret 2020 | 23:00 WIB

A'wan NU Kadur Dorong Guru Kuasai Rancangan Silabus Covid-19

Jam'an, A'wan MWCNU Kadur, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. (Foto: NU Online/Hairul Anam)

Pamekasan, NU Online

Para guru harus menguasai rancangan silabus terkait wabah virus Corona atau Covid-19. Dengan begitu, hal itu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa untuk mewaspadai virus yang menyerang paru-paru tersebut.

Ā 

"Banyak pelajar yang belum sepenuhnya sadar bahaya Covid-19. Para guru harus menyikapinya secara arif, yaitu membuat penyadaran secara sistematis lewat rancangan silabus Covid-19," tegas A'wan MWCNU Kadur, Pamekasan, Jawa Timur, Jam’an kepada NU Online di kediamannya, Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Kamis (26/3).

Ā 

Alumnus Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep tersebut menegaskan, dalam silabus Covid-19, setidaknya memuat kompetensi dasar (KD), indikator, dan materi yang detail.

Ā 

Untuk KD, tambahnya, bisa memuat empat hal: memahami hakikat Covid-19; memahami Covid-19 Wuhan dengan Indonesia; memahami bahaya dan penyebaran Covid-19; dan memahami pentingnya kemampuan menjaga kebersihan dan kesehatan.

Ā 

Indikator dalam silabus Covid-19, bisa dilandaskan pada murid mampu menjelaskan Covid-19; mampu menjelaskan asal-usul Covid-19; menyebutkan faktor-faktor Covid-19 Wuhan menyebar ke Indonesia. Indikator lainnya murid dapat menerangkan bahaya dan penyebaran Covid-19; dapat mengenal teori kebersihan dan dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Ā 

"Materi yang diberikan bisa mencakup pada pengertian Covid-19, asal-usulnya, alasan penyebaran covid19 ke Indonesia, penyebab penyebarannya, dan teknik kebersihan," urai Jam'an.

Ā 

Pihaknya optimistis para guru bisa berperan aktif dan positif dalam mencegah kian massifnya penyebaran Covid-19. Memeranginya, tambah Jam'an, merupakan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.

Ā 

"Selain pemerintah, kita para guru juga punya tanggung jawab moral dan kesehatan dalam membendung kian meluasnya penyebaran Covid-19," ujarnya.

Ā 

Kepala SMA Islam Miftahul Ulum, Kertagena Tengah, Kadur itu menerangkan, sekolah yang dipimpinnya hingga kini tetap mengaktifkan kegiatan belajar mengajar (KBM). Tetapi, tidak dilakukan di sekolah.

Ā 

"Kami menerapkan KBM dengan sistem dalam jaringan (daring) memanfaatkan revolusi 4.0. Guru mengajar dan murid tetap belajar meski dengan jarak jauh via online. Alhamdulillah sudah berjalan sukses sepekan ini," tukasnya.

Ā 

Kontributor: Hairul Anam

Editor: Aryudi AR

Ā 

Ā