Demak, NU Online
Kebutuhan berdakwah via online yang semakin mendesak membuat Pimpinan Anak Cabang (PAC) IPNU-IPPNU Kecamatan Wonosalam Demak Jawa Tengah sigap. Salah satunya dengan memberikan wawasan pengelolaan media sosial untuk berdakwah dalam kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) di Demak, Ahad (01/03).
Acara Makesta diikuti oleh sekitar seratusan pelajar se-Kecamatan Wonosalam dan sekitarnya bertujuan untuk menjaring kader pejuang Aswaja. Peserta dikenalkan dengan teladan tokoh-tokoh NU sekaligus strategi mereka dalam berdakwah mempertahankan aqidah ahlussunnah wal jamaah annahdliyyah.
"Tahun ini materi kita tambah dengan strategi dakwah melalui media sosial agar warganet tidak dijejali paham yang aneh-aneh," kata Lukman selaku Ketua Panitia.
Muhammad Syafi'i pegiat media sosial dan Pengelola Fathan Center menilai, generasi muda NU harus meramaikan media sosial dengan dakwah kiai NU. Di samping itu ia juga menghimbau agar tidak mudah mem-viralkan sesuatu yang tidak jelas ajaran dan landasan pemikirannya.
"Minimal menginformasikan pengajian NU, manfaatkan media sosial untuk dakwah Aswaja ala NU," katanya.
Dalam kesempatan itu, Syafi'i juga menjelaskan sesuatu hal yang viral tidak mesti benar dan baik untuk dibagikan, terlebih jika itu memuat ujaran kebencian atau serangan kepada tokoh maupun golongan tertentu. Generasi muda NU diharapkan bisa selektif dan hanya membagikan hal-hal positif di media sosial.
"Isilah medsos itu dengan Islam yang penuh rahmat, hakekat dakwah itu mengajak, bukan menghina atau berujar kasar," jelasnya.
Pun dengan konten hoaks, pria kelahiran Sayung, Demak itu mengingatkan bahaya hoaks sangat besar. Ancaman yang ditimbulkan sebab hoaks tidak hanya salah paham tetapi juga perpecahan, peperangan dan kerusakan.
"Periksa konten itu hoaks atau bukan, jangan sampai kita membagikan kehancuran kepada orang lain," imbuhnya.
Di akhir materinya ia mengingatkan kepada generasi muda NU, khususnya wilayah Demak, Kudus, Jepara, dan sekitarnya agar tidak terlena dengan jumlah yang besar tetapi minim prestasi dakwah.
"NU itu besar, tapi jangan bangga dengan jumlah saja, kita harus buktikan itu dengan kebaikan-kebaikan demi umat yang penuh dengan kesejahteraan," pesan Syafi'i. (M. Farid/Muiz)