Sambut Muharram dengan 1001 Obor, Sepakbola Api, dan Bakti Sosial
Sen, 3 Oktober 2016 | 08:10 WIB
Kemeriahan tahun baru 1438 hijriah di Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ditandai dengan malam 1001 obor, sepakbola api, santunan yatim piatu, hingga penyalaan kembang api serta doa awal dan akhir tahun.
Pawai obor dilepas Kapolsek Ketanggungan AKP Kamal Hasan SH dengan menyulutkan obor api, Sabtu malam (1/10), dilanjutkan dengan berjalan menempuh jarak sekitar 5 kilometer, mengitari Kecamatan Ketanggungan dan sekitarnya.
Ketua panitia Fadilah menjelaskan, spirit Muharram menjadi momentum untuk mengenalkan dan mengajak anak-anak belajar ajaran dan budaya Islam. Tahun baru tidak identik dengan pesta dan hura-hura tetapi diisi dengan kegiatan yang bermanfaat dan mengaji ilmu agama. “Dan untuk pertama kalinya pula, ditampilkan sepakbola api,” terangnya.
Tahun baru hijriah kali ini, lanjutnya, diisi dengan kegiatan mendekatkan diri pada Allah SWT lewat doa bersama, serta pemberian santunan kepada fakir miskin sebagai wujud kepedulian terhadap sesama.
Kegiatan yang diprakarsai MTs Negeri Ketanggungan ini digelar sebagai spirit hijrah para siswa untuk lebih baik. Kepala Sekolah MTs N Ketanggungan Maspau berharap antara lain siswa bisa membuang sifat malas belajar, malas beribadah, untuk menjadi siswa yang rajin belajar dan rajin ibadah.
“Tahun ini awal dari kebangkitan kami berbagi dengan siswa dan masyarakat di lingkungan sekolah. Semoga tahun depan kami bisa merangkul madrasah-madrasah yang ada disekitar sekolah untuk dilibatkan, sehingga kami bisalebih maksimal lagi dalam berkarya,” tambahnya.
Sebelumnya, kegiatan diawali dengan doa akhir tahun, lalu shalat maghrib berjamaah, doa awal tahun serta Istighosah dan Syukuran Aula Madrasah. Dalam kesempatan tersebut juga diberikan santunan kepada anak yatim piatu yang berasal dari sumbangan Guru, Karyawan, Dermawan terkumpul sebanyak Rp 13.130.000.
Pawai 1001 dikawal puluha Banser dan anggota Polsek Ketanggungan dan dimeriahkan dengan marching band, rebana, hadrah, angklung, dan lain-lain.
Kegiatan ini disambut suka cita bukan saja oleh siswa tetapi juga orang tua siswa dan warga masyarakat. Warga setempat, Kristin (36) mengapresiasi kegiatan tersebut dan mengaku sangat senang dan terharu. “Dulu waktu saya sekolah tidak ada kegiatan seperti ini, bangga aja ana-anak bisa ambil bagian dalam kegiatan ini,” ucap Kristin yang juga orang tua siswa. (Wasdiun/Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Bukan Keturunan Jadikan Mulia, Ketakwaanlah Pembedanya
2
Cetak Ahli Falak, Pesantren Tambakberas Ajarkan Santri Kitab Sullamun Nairoin hingga Praktik Lapangan
3
Tafsir Surat Al-Hujurat Ayat 13: Larangan Membangga-banggakan Garis Keturunan
4
Ketua LBM PBNU: Praktik Haji Ilegal Bertentangan dengan Susbtansi Syariat
5
Pernah Ngaji Sorogan ke Syekh Mahfudz At-Tarmasi, Ini Jejak Sanad Kitab Hadits Mbah Hasyim
6
Ini Wilayah yang Masuki Musim Kemarau pada Mei 2024 Menurut BMKG
Terkini
Lihat Semua