Daerah

Akademisi Unnes Semarang Respons Positif Pesantren Mahasiswa NU  

Sab, 29 Agustus 2020 | 13:30 WIB

Akademisi Unnes Semarang Respons Positif Pesantren Mahasiswa NU  

Direktur Pusat Studi Anti Radikalisme dan Terorisme Universitas Negeri Semarang (Pusara Teror Unnes) Ali Masyhar (Foto: NU Online/Samsul Huda)

Semarang, NU Online

Rencana pendirian pesantren mahasiswa di Semarang yang diprakarsai Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dan peletakan batu pertamanya dilaksanakan Sabtu (29/8) mendapat respons positif dari para akademisi Universitas Negeri Semarang (Unnes).

 

Direktur Pusat Studi Anti Radikalisme dan Terorisme Universitas Negeri Semarang (Pusara Teror Unnes) Ali Masyhar mengatakan, langkah NU menghadirkan pesantren mahasiswa di dekat kampus Unnes, tepatnya di Kelurahan Kalisegoro Gunungpati merupakan langkah yang tepat.

 

"Para akademisi di Unnes sangat mendukung hadirnya pesantren mahasiswa NU yang lokasinya berdekatan dengan kampus Unnes. Kami berharap bisa bersinergi dalam mencerdaskan dan membangun karakter anak bangsa," katanya kepada NU Online, Jumat (28/8).

 

Menurutnya, dengan hadirnya pesantren ini diharapkan sebagian mahasiswa muslim Unnes ada yang tinggal di sini sekaligus mendalami ajaran Islam di bawah bimbingan dan asuhan para kiai NU.

 

"Sebagian besar mahasiswa Unnes selama ini berasal dari keluarga yang tinggal di kawasan pedesaan dan yang beragama Islam sebagian dari kalangan nahdliyin, sehingga tepat sekali kalau mereka selama kuliah tinggal di pondok," ucapnya.

 

Dikatakan, pesantren NU diharapkan nantinya akan mampu memberi warna aktifvitas keagamaan kepada mahasiswa dan sekitar pesantren dengan nuansa  ahlussunnah wal jamaah an-Nahdliyah.

 

"Bersaman dengan itu sekaligus membentengi dan meningkatkan kualitas diri dalan mencegah ideologi dan gerakan radikalisme dan terorisme. Mahasiswa Unnes selama ini menjadi incaran untuk direkrut menjadi gerakan kejahatan kemanusiaan luar biasa itu," tegasnya.

 

Karena itu lanjutnya, Unnes akan segera bersinergi dengan pesantren ini dalam rangka membentengi mahasiswa Unnes yang beragama Islam dari ancaman pengaruh paham radikalisme dan terorisme berkedok pengamalan ajaran agama.

 

Ketua PWNU Jateng H Muhammad Muzamil mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan secara riil oleh masyarakat, para akademisi Unnes, dan masyarakat di sekitar kampus.

 

Disampaikan, terkait dengan program pembelajaran, saat ini sedang disiapkan oleh tim, termasuk siapa-siapa pengasuhnya yang membimbing para santri.

 

"Meski dibilang baru dan belum dioperasikan alias masih berlangsung  pembangunannya namun sejumlah pihak, terutama para mahasiswa dan calon mahasiswa sudah berniat akan mendaftar menjadi menjadi santri di sini," pungkasnya.

 

Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz