Daerah

Al-Mubarok, TPQ Inklusi Pertama di Pati untuk Didik Anak-anak Disabilitas 

Ahad, 3 Maret 2024 | 15:00 WIB

Al-Mubarok, TPQ Inklusi Pertama di Pati untuk Didik Anak-anak Disabilitas 

Guru dan murid TPQ Al-Mubarok, Pati, Jawa Tengah (Foto: Ahmad Solkan/NU Online)

Pati, NU Online
Di Desa Sukoharjo, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, berdiri Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) Inklusi Al Mubarok. TPQ ini berbeda dengan TPQ pada umumnya, para siswanya merupakan anak-anak penyandang disabilitas, terutama tunanetra, tunarungu, dan tunawicara.


TPQ ini didirikan seorang dosen asal Institut Pesantren Mathaliul Falah (IPMAFA) bernama Sahal Mahfudh pada Oktober 2022 lalu. 


"Awal mulanya dulu saat saya mengajar mata kuliah psikolinguistik yang salah materinya membahas kesulitan berbahasa atau patologi berbahasa pada tahun 2021. Waktu itu mahasiswa saya Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Pati. Kepala sekolahnya bernama Pak Sumarno curhat terkait siswanya agar bisa membaca Al-Qur'an dan memahami masalah ubudiyah yang lainnya," jelas alumnus IPMAFA ini.


Atas dasar itu, ia dan teman-temannya di Prodi Pendidikan Bahasa Arab IPMAFA mendirikan TPQ Inklusi Al-Mubarok, yang ternyata menjadi TPQ Inklusi pertama di Kabupaten Pati.


Ia melanjutkan, hambatan pertama saat mendirikan TPQ tersebut adalah sumber dana. Hambatan kedua, sumber daya manusia atau guru-guru yang berkompeten dalam bidang ini juga sulit ditemukan.


"Sumber daya manusia yang kompeten dan mau bekerja secara gratisan atau volunteer (sukarelawan) sulit ditemukan. Selain itu, mengajari anak-anak berkebutuhan khusus bukanlah hal yang mudah," ucapnya.


Sahal menambahkan, untuk mengatasi hambatan dan tantangan ini, pertama terkait pendanaan, ia mengajukan bantuan ke BAZNAS. Selain itu, ia juga membuka donasi untuk pengadaan Mushaf Braille dan sudah terkumpul Rp 9 juta yang dibelikan untuk: 

 
  1. 1 set Mushaf Braille 30 Juz tanpa terjemah.
  2. 1 set Mushaf Braille 30 Juz dengan terjemah.
  3. 20 paket Iqra' Braille.
  4. 30 paket Juz Amma Isyarat dan  Iqro' Isyarat.


"Yang kedua, masalah SDM. Solusinya, saya mengajak para mahasiswanya IPMAFA untuk menjadi volunteer dalam program ini. Mereka dilatih belajar membaca dan mengajar mushaf isyarat dan braille dari mentor. Kita pun mempunyai mentor dari Lembaga Pentasihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ)," jelas Sahal.


Sahal menyebut, saat ini jumlah siswa di TPQ Inklusi Al-Mubarok terdiri dari 50 siswa. Rinciannya, 20 siswa tuna netra (dan beberapa plus autis) serta 30 tuna rungu dan tuna wicara. Sedangkan jumlah gurunya ada tujuh. Rinciannya, 4 Mahasiswa IPMAFA putri, 2 dari SLB Pati dan 1 dia sendiri.


Selain itu, TPQ Inklusi Al-Mubarok terdiri beberapa tingkatan. Pertama kelas A. Untuk kelas A terdiri dari anak-anak tuna netra dan relatif mudah dalam mengajarnya. Ada kelas B yang terdiri dari anak-anak tuna wicara dan tuna rungu. Cukup sulit untuk diajar. Terakhir ada kelas C yang sangat sulit untuk diajar.


"Kita belum menerima siswa berkebutuhan khusus yang berat seperti autis berat, tunadaksa dan tunagrahita karena keterbatasan sumberdaya manusia," paparnya