Daerah

Alumni dan Muhibbin Mbah Moen di Bojonegoro Gelar Doa Bersama

Sel, 10 September 2019 | 00:00 WIB

Alumni dan Muhibbin Mbah Moen di Bojonegoro Gelar Doa Bersama

Alumni dan Muhibbin Mbah Moen di Bojonegoro Gelar Doa Bersama

Bojonegoro, NU Online
Wafatnya KH Maimoen Zubair, Pengasuh Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah masih dirasakan kesedihannya oleh masyarakat muhibbin dan alumni. Sehingga untuk mengenang dan meneladani Mbah Moen, masyarakat dan santri di Kabupaten Bojonegoro mengadakan doa bersama, Ahad (9/9) malam.
 
Acara yang berlangsung sederhana, namun khidmat dilangsungkan Majelis Ta'lim Al-Hamidiyah Desa Ngujo Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menghadirkan salah satu putra Kiai Maemon yaitu KH Muhammad Najih Naimoen.
 
Ketua panitia, KHM Hadits Saridi menjelaskan, do'a bersama ini diselenggarakan alumni dan muhibbin (pecinta) almagfurlah KH Maemoen Zubair sekaligus peringatan tahun baru 1441 Hijriyah. Kegiatan diawali dengan acara  pembacaan ratibul haddad, yasin fadhilah, dan tahlil.
 
"Tak ketinggalan pembacaan kashidah Sa'duna Bi Addunya kesukaan Mbah Moen semasa hidupnya serta diisi mauidhah hasanah dan doa oleh KH Muhammad Najih Maimoen," terangnya.
 
Menurutnya, sejak wafatnya KH Maimoen Zubair pada tanggal 6 Agustus 2019 di Makkah, umat islam khususnya alumni Pesantren Sarang Rembang merasa betul-betul kehilangan. Apalagi  tidak dimakamkan di Indonesia, melainkan di Ma'la Makkah.
 
Sehingga sejak saat itu di banyak wilayah bahkan sampai luar negeri mengadakan doa bersama untuk Almaghfurlah KH Maimoen Zubair, begitu juga alumni dan muhibbin KH Maimoen Zubair yang ada di Bojonegoro juga ikut melaksanakan kegiatan doa bersama.
 
"Tujuan doa bersama ini agar para alumni ini termasuk golongan santri yang dapat ridha dan berkahnya guru. Sehingga bisa melanjutkan perjuangan beliau semasa hidupnya, yakni selalu menyebarkan ilmu dan menegakkan agama Allah," harapnya.
 
KH Muhammad Najih Maimoen saat mengisi mauidhah hasanah menceritakan banyak hal yang bisa dilakukan untuk meneladani Mbah Moen. Termasuk kesabaran, kerendahan hati, dan teladan yang lainnya.
 
"Mbah Moen adalah teladan kita semua, semoga kita sebagai santri dan muhibbinnya bisa meniru kerendahan hati dan ketawadhuan beliau semasa hidupnya," tuturnya.
 
Selain itu, Kiai Najih meminta kepada hadirin yang mengikuti doa bersama agar dalam keadaan apapun supaya tetap bersyukur dan bersabar. Seperti halnya yang dilakukan almaghfurlah KH Maimun Zubair.
 
Kontributor: M Yazid
Editor: Muiz