Daerah

Ansor dan Banser Harus Kawal Kiai di Dunia Nyata dan Maya

NU Online  ·  Ahad, 3 Maret 2019 | 14:30 WIB

Ansor dan Banser Harus Kawal Kiai di Dunia Nyata dan Maya

Ketua PC GP Ansor Banyumas, Ahmad Zainuddin Masdar

Banyumas, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah Ahmad Zainuddin Masdar mengingatkan bahwa di era saat ini, Ansor dan Banser memiliki tugas ganda dalam mengawal para kiai dan ulama.

Ansor dan Banser tidak hanya sekedar bisa mengawal ulama dan kiai secara fisik, melainkan juga harus bisa mengawal kiai secara keilmuan dan kealiman. 

"Hari ini tugas kita sebagai Ansor-Banser tak hanya sekedar mengawal kiai di dunia nyata, melainkan juga mengawal kiai di dunia maya," katanya. 

Pengawalan di dunia nyata mungkin sudah biasa dan mudah dilakukan, namun pengawalan di dunia maya ini sedikit agak sulit. Dibutuhkan keterampilan dan kemampuan yang lebih untuk melakukannya. 

"Misalnya, sekarang banyak sekali kiai NU yang di-bully di media sosial oleh orang yang tidak kita kenal," ungkapnya.

Kondisi ini menuntut kader-kader Ansor-Banser memiliki kemampuan lebih guna memberikan counter narasi terhadap mereka yang suka asal berbicara di media sosial.

Dengan dasar kondisi inilah PC GP Ansor Banyumas menggelar Diklat Cyber Basic Training (CBT) pada Ahad (3/3) yang diikuti oleh 30 kader Ansor setempat.

Para peserta yang merupakan perwakilan 27 anak cabang se-Kabupaten Banyumas ini terlebih dahulu harus melalui tahapan seleksi ketat oleh panitia pelaksana kegiatan.

Menurut ketua panitia, Fauzin, Diklat ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas kader di bidang media dan ilmu teknologi (IT). Diklat ini juga menjadi bekal kemampuan para kader Ansor di Banyumas dalam mengelola media dan penguasaan ilmu teknologi.

"Pertama untuk mendorong kader-kader Ansor agar aktif di media sosial. Namun bukan sekedar aktif pada umumnya, lebih dari itu mereka juga menguasai ilmu teknologi informasinya," katanya kepada NU Online

Kedua, lanjut Fauzin, untuk memberikan motivasi dan melatih kader-kader Ansor untuk menciptakan konten-konten kreatif yang positif, baik berupa teks, video maupun audio.

"Misalnya dapat membuat live pengajian kiai, menulis berita kegiatan atau membuat desain infografis," jelasnya. (Kifayatul Ahyar/Muhammad Faizin)