Daerah

Ansor dan Banser merupakan Garda Terdepan Penjaga Pancasila

Kam, 24 September 2020 | 05:00 WIB

Ansor dan Banser merupakan Garda Terdepan Penjaga Pancasila

Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser). (Foto: NU Online)

Blitar, NU Online
Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah final dan tidak dapat ditawar. Keberadaannya harus terus dijaga, apalagi memang warisan dari para ulama dan kiai. 
 
"Pancasila sudah final, dan jangan coba-coba mengganti dasar negara tersebut. Ansor dan Banser akan menjadi garda terdepan untuk melawan setiap organisasi atau oknum yang ingin mengganti Pancasila. NKRI dan Pancasila sudah harga mati," ujar Imam Kusnin Ahmad, Rabu (23/9). 
 
Hal ini ditegaskan Kepala Corps Provost Banser Nasional tersebut saat memberikan materi kebanseran dan bela negara pada kegiatan Diklat Terpadu Dasar ( DTD). Acara digelar Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Blitar, Jawa Timur.
 
Mantan Kasatkorwil Banser Jawa Timur tersebut menyatakan Pancasila dirumuskan oleh para pendiri bangsa melalui proses pemikiran besar. Hasil pemikiran para pendiri bangsa ini, kata dia, harus menciptakan dan dihormati oleh seluruh generasi penerus. 
 
"Mbah Kiai Wachid Hasyim abahnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ikut merumuskan ini. Jadi kita harus tahu," kata Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Blitar ini.
 
Ndan Kusnin, sapaan akrabnya mengatakan, Ansor dan Banser selama ini selalu menyosialisasikan Pancasila sebagai dasar negara yang final melalui seminar dan kegiatan yang dilakukan. Meskipun ada kecaman dari pihak lain, Ansor dan Banser bersama Badan Otonom NU yang lain tidak gentar. 
 
"Demi kebersamaan berbangsa dan bernegara, kita tidak perlu takut memperjuangkan kebenaran ini," tegas mantan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Blitar tersebut.
 
Ndan Kusnin mengajak seluruh komponen bangsa khususnya Ansor dan Banser untuk bersama menjaga Pancasila dari setiap bentuk ancaman dari luar maupun dalam. 
 
"Kita harus jaga marwah bangsa dengan mempertahankan Pancasila," tegasnya.
 
Diklat dikuti 45 peserta dari Kota Blitar, mayoritas dari Kecamatan Sidorejo. Pelaksanaan berlangsung dengan mengikuti protokol kesehatan secara ketat. 
 
"Sesuai arahan pimpinan Ansor dan Banser, kegiatan harus memperhatikan protap protokol kesehatan. Untuk itu kami selalu koordinasi dengan Satgas Covid-19 Kota Blitar agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," ujar Moh Syarif salah satu panitia.                                         
 
Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor: Syamsul Arifin