Daerah

Ansor Melawi Gelar Silaturahim Lintas Agama

Sel, 23 Maret 2021 | 10:15 WIB

Ansor Melawi Gelar Silaturahim Lintas Agama

Pernyataan sikap tokoh lintas agama di Kabupaten Melawi, Kalbar yang diinisiasi GP Ansor (Foto: NU Online/Sukarno)

Melawi, NU Online

Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor (GP) Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat  menggelar kegiatan silaturahim lintas agama dan organisasi kemasyarakatan (Ormas) keagamaan yang ada di Kabupaten Melawi.

 

Tak hanya sekadar bersilaturahim, kegiatan yang diselebggarakan di Graha Aswaja, kompleks Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Melawi tersebut ditutup dengan peryataan sikap bersama untuk menjaga kerukunan dan toleransi di Kabupaten Melawi 

 

"Kegiatan ini dikemas dengan tema besar silaturahim yang hasilnya pernyataan sikap bersama," kata Ketua PC GP Ansor Melawi Rusdiman kepada NU Online, Senin (22/3).

 

Dikatakan, silahturahim yang dilaksanakan merupakan wujud kepedulian dan keprihatinan organisasi kepemudaan Nahdlatul Ulama (NU) yang ia pimpin setelah memperhatikan sering terjadinya tindak kekerasan dan arogansi yang mengatasnamakan agama. 

 

"Ansor Melawi menolak keras ketika agama dan suku dijadikan sebagai alat politik untuk mencapai kekuasaan," tegasnya.

 

“Ketika agama dan suku dijadikan sebagai alat politik, maka akan menjadi sumber perpecahan sesama anak bangsa dan kita bangsa Indonesia harus mampu mengambil pelajaran dari negara-negara lain yang tercabik-cabik karena keharmonisan yang terpecah,” imbuhnya.

 

Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Melawi, AKBP Sigit Eliyanto Nurharjanto yang hadir memberikan sambutan menyatakan apresiasi peran para pemuda, khususnya Ansor Melawi yang dinilainya memiliki peran sangat penting untuk menjaga kerukunan umat agama di Kabupaten Melawi sebagai langkah nyata untuk selalu menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

“Sejarah perjuangan bangsa Indonesia telah mencapai ideologi kebangsaan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa yang kita selalu peringati pada hari sumpah pemuda, dan menjadi kewajiban kita untuk selalu mempertahankan NKRI tanpa melihat agama dan suku,” tegasnya.

 

Kapolres Melawi juga menyampaikan bahwa setiap rakyat Indonesia berhak memilih agamanya karena bagian dari hak asasi manusia sebagaimana termaktub dalam undang–undang yang sah. 

 

Menurutnya, hak memilih agama tidak hanya soal perlindungan atas pilihannya, tetapi juga ekpresi beragama yang merupakan bagian dari peribadatan agama. Untuk itu setiap warga harus menjunjung tinggi nilai toleransi antarumat beragama.

 

Hal berbeda diungkapkan Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1205/Sintang, Letkol Infantri Eko Bintara Saktiawan. Ia justru meminta masyarakat untuk tidak perlu ragu terhadap eksistensi NU sejak berdiri tahun 1926 dalam menjaga dan merawat kerukunan dan toleransi di Indonesia. Sebab, sebelum Indonesia merdeka, NU sudah berkontribusi bahkan ikut bersama dalam memperjuangkan kemerdekaan.

 

“Di antara kontribusi NU adalah Kiai NU-lah yang menggelorakan perjuangan melawan penjajah dengan senjata bambu runcing dan NU pulalah yang mencetuskan Resolusi Jihad dan slogan NKRI harga mati," ungkapnya.

 

Tak hanya itu, Komandan Kodim 1205/Sintang juga merekomendasikan dan mengajak secara berulang-ulang kepada umat Islam, khususnya para pemuda untuk berislam yang sejalan dengan NU. Karena menurutnya NU mampu menghadirkan Islam yang sebenarnya. 

 

"Semua akan NU pada waktunya," tegasnya.

 

Dalam kesempatan itu, Bupati Melawi H Dadi Sunarya Usfa Yursa berharap agar kegiatan tersebut dapat menjadi stimulus bagi para pemuda Melawi dan lapisan masyarakat untuk peduli menjaga kerukunan umat beragama dan toleransi melalui hal-hal sederhana tapi bermakna.  

 

“Semoga pemuda sebagai generasi penerus dan agen perubahan dapat membawa dampak yang baik bagi kemajuan masyarakat di Kabupaten Melawi tercinta ini dan dapat menumbuhkan semangat kekompakan, keakraban, serta persatuan sesama organisasi pemuda yang tentunya menjadi modal dalam hal saling membantu dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” harapnya.

 

Bupati juga mewajibkan kepada seluruh organisasi yang ada di Kabupaten Melawi agar menjaga toleransi antarumat beragama. "Jangan sampai terpecah belah dengan termakan hasutan dan provokasi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, karena kita semua merupakan satu keluarga dalam bingkai NKRI yang berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika," pesannya.

 

Bupati juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan memperhatikan dan mendorong kegiatan keorganisasian di Kabupaten Melawi. Selain itu, juga mengajak masyarakat untuk membangun Melawi bersama-sama, bergandengan tangan tanpa melihat suku dan agamanya.

 

“Mari kita bersama-sama bergandengan tangan membangun Kabupaten Melawi yang adil, pantas, hebat, dan harmonis dalam keberagaman,” tutupnya. 

 

Kontributor: Sukarno, Ahmad Rifqi Hidayat

Editor: Abdul Muiz