Daerah

Ansor Timor Tengah Utara Gelar Diklat Terpadu Dasar 

Sel, 13 Agustus 2019 | 05:00 WIB

Ansor Timor Tengah Utara Gelar Diklat Terpadu Dasar 

Asisten II Setda Kabupaten Timor Tengah Utara, Robertus Nahas membuka DTD Ansor.

Kefamenanu, NU Online
Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna) Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), menggelar Diklat Terpadu Dasar (DTD). Ini merupakan kegiatan pertama bagi pemuda Muslim yang ada di zona timor meliputi Kabupaten TTU, Belu, Malaka dan Timur Tengah Selatan.
 
Pembukaan kegiatan yang mengusung tema Bersama Kader Ansor-Banser Siap Menjaga Tradisi Menjaga NU dan Mengawal NKRI itu dilaksanakan di Masjid Jami' Almuhajirin, Kota Kefamenanu, Senin (12/8) malam. Sedangkan seluruh rangkaian acara berlangsung Senin hingga Rabu (12-14/8).
 
Hadir pada kegiatan tersebut di antaranya Asisten II Setda TTU, Robertus Nahas, Ketua Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor, M Mabrur L Banuna, Kepala Corps Provost  Satkornas Banser H Imam Kusnin Ahmad, Sekretaris Pimpinan Wilayah GP Ansor NTT, Ajhar Jower, dan Ketua Pimpinan Cabang NU Kabupaten TTU, Muhammad Ismail Jazuli, serta undangan lain.
 
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten TTU, Muhammad Ismail Jazuli mengatakan bahwa kegiatan dilakukan dalam rangka mengajak pemuda supaya dapat ikut serta menjaga keutuhan NKRI dari ancaman disintegrasi bangsa.
 
"Mengingat zaman sekarang ini, banyak sekali paham-paham baru yang akan merongrong keutuhan negara kita. Maka GP Ansor dan Banser harus bisa menjadi motor penggerak untuk menjaga keutuhan NKRI," katanya.
 
Muhammad mengungkapkan, sesuai jadwal yang ditetapkan panitia bahwa kegiatan direncanakan akan dilaksanakan selama tiga hari.
 
"Untuk sementara yang telah terdaftar sekitar 70 peserta yang sudah masuk. Tapi masih banyak lagi yang lainnya nanti menyusul," ujarnya.
 
Muhammad berharap, dengan kegiatan tersebut dapat membawa kebaikan bagi bangsa dan negara baik itu untuk kegiatan keagamaan, kemasyarakatan, maupun kerukunan antarumat beragama.
 
"Karena kami yakin, ada Banser, ada NU, ada GP Ansor di situ, maka daerah itu akan tentram dan aman. Selama ini, Banser yang ada di TTU menjaga gereja, paskah, tahun baru, dan kegiatan sosial lainnya, biasanya kami diminta bantuan," ungkapnya.
 
Sementara itu, Asisten II Setda Kabupaten TTU, Robertus Nahas dalam membacakan sambutan bupati mengatakan, diklat dasar tersebut sangat penting bagi seluruh calon kader GP Ansor dan Banser guna meningkatkan kualitas.
 
"Baik dari sisi kepemimpinan maupun pengembangan tentang wawasan kebangsaan serta bela negara. Selain itu juga, dapat meningkatkan sikap tanggung jawab dan disiplin yang tinggi," terangnya.
 
Kegiatan tersebut, kata Robertus, juga bermaksud untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan yang sesuai dengan tugas pokok dan peran GP Ansor dan Banser yaitu menjadi barisan terdepan mengawal dan mengamankan ulama dan kiai NU.
 
"Oleh karena itu, kepada peserta Diklat Dasar GP Ansor dan Banser diharapkan dapat betul-betul untuk mengikuti semua program dengan penuh disiplin, memiliki motivasi serta semangat yang tinggi untuk dapat memahami dan mendalami materi," ujarnya.
 
Robertus berharap, seluruh peserta dapat merenungkan kembali empat pilar kebangsaan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
 
“Sehingga benar-benar fungsional dalam menopang kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. (Ika/Ibnu Nawawi)