Antisipasi Dampak Terburuk Corona, NU Situbondo Buat Gerakan Ketahanan Pangan
-
Aryudi A Razaq
- Selasa, 30 Juni 2020 | 16:45 WIB
Situbondo, NU Online
Meskipun virus Corona terus dilawan dengan berbagai cara, namun penyakit tersebut seolah enggan meninggalkan bumi Nusantara. Bahkan belakangan dilawan memakai cara baru, yaitu beradaptasi dengan Corona melalui skema kenormalan baru, tapi belum ada tanda-tanda bahwa virus yang mematikan itu bakal lenyap dalam waktu dekat.
Kondisi tersebut membuat para kiai dan pengurus NU Situbondo berpikir bagaimana NU bisa berkontribusi bagi terciptanya ketahanan pangan. Sebab tidak ada jaminan bahwa Corona akan lenyap dari bumi Indonesia dalam waktu dekat. Bukan mustahil malah sebaliknya.
“Karena itu kami sepakat akan membuat gerakan petani tidak boleh menjual hasil panennya keluar Situbondo,” ujar Ketua PCNU Situbondo, Jawa Timur, KH Zaini Shanhaji Sulaiman di kediamannya, Selasa (30/6).
Tujuan gerakan tersebut adalah untuk menjaga ketahanan pangan Situbondo. Sehingga misalnya terjadi kemungkinan terburuk terkait masa jajah Corona yang cukup lama, dan itu menyebabkan kelangkaan beras dan sebagainya, maka Sitbondo aman.
“Kita tidak berharap sesuatu yang buruk, tapi jika terjadi kelangkaan beras misalnya, insyaallah NU sudah siap,” ungkapnya.
Kiai Zaini mengaku gerakan tersebut sudah disosialisasikan secara informal kepada para petani melalui aplikasi Whatsapp dan pertemuan-pertemuan terbatas. Tehnisnya adalah para petani menjual hasil panennya kepada para kades (kepala desa), atau para pemilik selep padi. Kelak jika masyarakat membutuhkan beras, mereka bisa menjualnya dengan harga yang standart.
“Kami juga sudah berkoordiansi dengan para kades. Jika misalnya satu dua diantara mereka tidak bisa membeli padi petani, maka kita juga menyiapkan para juragan selep untuk membeli padi petani. Padi tersebut ditimbun dulu, dan dijual kembali kepada masyarakat dengan harga yang wajar,” urainya.
Ia menegaskan keyakinannya gerakan tersebut akan berhasil, karena dukungan petani dan mitra cukup besar, di samping didukung oleh Pemerintah Kabupaten Situbondo. Pengendali gerakan tersebut adalah Rais Syuriyah PCNU Sirubodndo, KH Zaki Abdullah.
“Rata-rata orang NU adalah petani, kades-kades juga mayoritas NU, begitu juga mitra kita seperti pemilik selep juga warga NU. Insyaalah sukses,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu juragan padi yang juga pemilik selep, H Erna menyatakan kesanggupannya untuk membeli padi petani dan menimbunnya untuk persiapan ketahanan pangan di Situbondo.
“Insyaallah saya siap, toh ini untuk kepentingan bersama,” pungkasnya.
Pewarta: Aryudi AR
Editor: Ibnu Nawawi
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
Terkait
Daerah Lainnya
Terpopuler Daerah
-
1
-
2
-
3
-
4
-
5
-
6
-
7
-
8
-
9
Rekomendasi
topik
Opini
-
- Hafis Azhari | Sabtu, 27 Mei 2023
Ketika Timur Semakin Mengenal Barat
-
- Ahmad Munji | Sabtu, 20 Mei 2023
Pilpres Turkiye 2023 dan Investasi Ideologis Erdogan
-
Berita Lainnya
-
Menaker Imbau Masyarakat Lebih Selektif Memilih Informasi Kerja di Luar Negeri
- Ketenagakerjaan | Ahad, 28 Mei 2023
-
Kemnaker Optimis UU PPRT Mampu Tekan Pelanggaran PRT
- Ketenagakerjaan | Sabtu, 27 Mei 2023
-
Menaker Tegaskan Hubungan Industrial Harmonis Tingkatkan Produktivas Kerja
- Ketenagakerjaan | Sabtu, 27 Mei 2023
-
Jakarta Bhayangkara Presisi bersama Pertamina Raih Runner-up di Final AVC Cup 2023
- Nasional | Selasa, 23 Mei 2023
-
Indonesia-Tiongkok Komitmen Perluas Kerja Sama Ketenagakerjaan
- Ketenagakerjaan | Selasa, 23 Mei 2023
-
Gerakkan Hidup Sehat, Fatayat NU Sulsel Bagi-Bagi Sayur ke Masyarakat
- Daerah | Senin, 22 Mei 2023
-
Menaker Ida Dorong Peningkatan Produktivitas Perempuan Melalui Wirausaha
- Ketenagakerjaan | Sabtu, 20 Mei 2023
-
Serap Ratusan Juta Rupiah, Pembangunan Mushala NU Ranting Dlingo Bantul Usai
- Daerah | Kamis, 18 Mei 2023
-
Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing SDM di Daerah, Menaker Apresiasi Hibah Lahan dari Pemda
- Ketenagakerjaan | Rabu, 17 Mei 2023