Semarang, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah mendorong kepada warga NU untuk menanam tanaman pangan yang bisa dipanen dalam kurun waktu semusim untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis pangan akibat pandemi Covid -19.
Sekretaris PWNU Jateng KH Hudallah Ridwan Naim mengatakan, di tengah upaya memotong mata rantai covid-19 melalui berbagai skenario di bawah kendali gugus tugas yang dibentuk pemerintah, nahdliyin juga harus menyiapkan skenario untuk menghadapi kemungkinan terburuk yakni jika terjadi krisis pangan.
"Skenario itu berupa gerakan masif untuk menanam tanaman hortikultura yang bisa cepat dipanen, seperti sayur-sayuran yang tidak sulit perawatannya," kata Gus Huda kepada NU Online di Semarang, Senin (4/5).
Menurutnya, penanganan wabah covid-19 melalui berbagai skenario selama ini telah memunculkan berbagai dampak, di antaranya melambatnya berbagai aktivitas masyarakat terutama di bidang ekonomi.
"Saat ini warga terdampak baik dari sektor formal maupun informal mulai berjatuhan sehingga memperpanjang barisan warga rentan ekonomi yang sangat membutuhkan bantuan agar masih tetap bisa bertahan, terutama di bidang pangan.
Dikatakan, penyaluran paket-paket sembako oleh pemerintah maupun masyarakat kepada warga terdampak untuk sementara waktu memang bisa mengatasi problem yang muncul, namun belum adanya kepastian kapan pandemi ini berakhir belum bisa diketahui kepastiannya sehingga harus diantisipasi.
"Jika pandemi ini terus berlanjut, hampir dipastikan tidak ada jaminan kemampuan pemerintah maupun masyarakat untuk terus menerus menggelontorkan bantuan sosial berupa paket sembako itu," ujarnya.
Karena itulah lanjutnya, warga NU mulai sekarang harus mulai menanam tanaman hortikultura di lahan-lahan yang ada, pekarangan rumah,termasuk pot-pot tanaman di pekarangan atau teras rumah.
Dikatakan, melalui pengurus cabang dan perangkat organisasi yang menangani bidang pertanian, PWNU Jateng saat ini sedang menggelorakan gerakan menanam tanaman pangan semusim di lingkungan tempat tinggalnya.
"Jika sewaktu-waktu terjadi krisis pangan, maka warga NU dalam hal kebutuhan pangan setidaknya sudah punya bahan pangan cadangan, langkah ini sekaligus membantu pemerintah untuk menjawab kemungkinan terburuk itu," tuturnya.
Dosen Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Semarang Dr Rohadi Djarot mengatakan, skenario NU Jateng memasifkan gerakan penanaman tanaman pangan semusim di lingkungan warganya itu tepat sekali.
"Gerakan ini bagus, karena selain mengingatkan kepada warga agar memaksimalkan setiap jengkal tanah untuk memproduksi pangan sekaligus membantu pemerintah dalam menghadapi problem pangan atau krisis pangan jika sewaktu-waktu terjadi," katanya.
Dikatakan, jika warga NU di Jateng seluruhnya bergerak dan diikuti seluruh masyarakat, maka akan membantu menyelesaikan sebagian problem pemerintah di bidang pangan di tengah Covid-19 ini.
"Kami siap melakukan kerja sama dan memberikan advokasi dalam upaya mensukseskan agenda ini," pungkasnya.
Kontributor: Samsul Huda
Editor: Abdul Muiz