Daerah

Banjir Landa Sigi, Ansor Sulteng Turunkan Bantuan

NU Online  ·  Senin, 29 April 2019 | 18:30 WIB

Banjir Landa Sigi, Ansor Sulteng Turunkan Bantuan

Lumpur banjir di Sigi, Sulteng rendam rumah warga, Snein (29/4)

Palu, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor Sulawesi Tengah menurunkan bantuan untuk membantu warga terdampak banjir di Sigi, Senin (29/4) malam ini.

"Tim membawa kebutuhan darurat berupa makanan siap saji, pakaian kering dan tenda serta pendirian posko lapangan di Desa Bangga," kata Ketua GP Ansor Sulteng, Alamsyah Palenga.

Selain itu tim utama akan ke lokasi bencana pada Selasa (30/4) pagi. Selasa sore sampai dengan malam harinya  akan dilakukan penggalangan donasi melalui jejaring keluarga besar NU, sahabat Ansor, keluarga besar IPNU dan masyarakat umum.

"Malam ini relawan disebarkan di empat titik di kota Palu untuk menggalang donasi warga, yaitu di Lampu Merah Sudirman-Samratulangi, Lampu Merah Muhammad Hatta-Gatot Subroto, Palu Plaza dan Lapangan Vatulemo Balaikota Palu," lanjut Alamsyah.

Pihaknya menyebutkan, berdasarkan data yang dihimpun GP Ansor Sulteng, sejumlah bantuan mendesak yang diperluakn warga yakni bahan makanan termasuk air kemasan; peralatan masak; pakaian bayi, perempuan dan dewasa; tenda darurat atau terpal; dan sepatu jungle boat.

Perlu diketahui bencana banjir terjadi di Sigi, Senin (29/4) pukul 15.00 WIT. Sejumlah kerusakan terjadi di beberapa titik di Sigi. Seperti di Desa Balongga Kecamatan Dolo Selatan, sebanyak 36 unit rumah rusak; menyebabkan 174 warga atau  47 KK harus mengungsi.

Di Desa Bangga, Kecamatan Dolo Selatan 500 unit rumah terendam lumpur. Akibatnya sebanyak 551 KK atau 2259 jiwa harus mengungsi. Di Desa Walatana yang juga terletak di Kecamatan Dolo Selatan, jumlah warga yang harus mengungsi 42 KK.

Kerusakan parah juga terjadi di Desa Omu Kecamatan Gumbasa. Sebanyak 5 unit rumah hilang terbawa banjir, 23 unit rumah terendam banjir.

Banjir juga merendam 10 hektar lahan perkebunan; 10 hektar lahan persawahan; memutus jalan sepanjang 10 meter di perbatasan Kecamatan Kulawi dan Kecamatan Gumbasa. Sebanyak 30 KK harus mengungsi.

Di Desa Tuva Kecamatan Gumbasa, banjir menyebabkan 5 unit rumah terendam banjir; dan menyebabkan seorang warga Desa Bangga hilang di perkebunan Desa Tuva. Warga yang meninggal diketahui atas nama H Bado (90 tahun).

Desa Salua Kecamatan Kulawi, banjir menimbun Jalan Poros Palu-Kulawi antara Desa Salua dan Desa Sadaunta. (Kendi Setiawan)