Daerah

Banser Pilih Jalur Hukum saat Dipersekusi, Sesuai Akhlak yang Diajarkan

Jum, 13 Desember 2019 | 10:00 WIB

Banser Pilih Jalur Hukum saat Dipersekusi, Sesuai Akhlak yang Diajarkan

H Zulfikar Damam Ikhwanto, Ketua PC GP Ansor Jombang. (Foto: NU Online/A Syamsul A)

Jombang, NU Online
Video yang memuat tindakan persekusi terhadap dua anggota Barisan Ansor Serbaguna atau Banser pada Selasa, (10/12), sekira pukul 15.00, di Jalan Ciputat Raya, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan mendapat perhatian publik.
 
Bagi Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jombang, Jawa Timur, H Zulfikar Damam Ikhwanto sikap anggota Banser tersebut adalah wujud pengaplikasian dari ajaran yang ada di Ansor dan Banser. Sejumlah pengurus dan anggota Ansor juga Banser dididik untuk tidak mudah terprovokasi saat menghadapi situasi tegang atau genting. Memilih jalan hukum adalah langkah tepat. 
 
"Konstitusi sangat dihormati dan dijalankan sebaik-baiknya. Banser menunjukkan akhlak yang baik, berbasis komitmen keagamaan dan kebangsaan," katanya kepada NU Online, Kamis (12/12).
 
Ansor dan Banser menurutnya memang dituntut memiliki kematangan dalam bersikap melalui pendidikan sekaligus pelatihan-pelatihan yang diikuti di internal organisasinya. Demikian ini adalah bekal agar Ansor-Banser kian kuat, tidak mudah terpancing dari setiap serangan orang-orang yang membencinya.
 
"Inilah yang selama ini diperoleh Ansor Banser dalam pendidikan dan pelatihan yang ada di dalamnya, mendapatkan edukasi yang cukup baik," imbuh pria yang akrab disapa Gus Antok ini.
 
Beberapa pendidikan dan pelatihan yang intens diikuti misalnya tentang keorganisasian, ke-Aswajaan, kepemimpinan, wawasan kebangsaan, dan bela negara termasuk latihan fisik yang menuntut kesabaran juga keikhlasan. Pendidikan sekaligus pelatihan itu menurut pandangannya cukup bisa dijadikan dasar dalam bersikap yang bijak dan proporsional 
 
Banser adalah elemen yang kuat yang dimiliki Nahdlatul Ulama (NU) dalam meyakinkan keamanan para kiainya, keutuhan dan kerukunan umat atau bangsa, bahkan negaranya. Prinsip Banser selalu mendahulukan upaya pencegahan. Penanganan kejahatan seperti kekerasan, persekusi, dan bentuk kejahatan lainnya sudah ada pihak berwenang yang dapat menindak tegas.
 
"Bukan berarti tidak berani melakukan serangan balasan, melainkan mencegah kerusakan dan kehancuran lebih diutamakan," ungkapnya.
 
Pada perkembangannya, kasus ini sudah dibawa ke pihak kepolisian untuk ditindak lanjuti. Dan ternyata pelaku telah ditemukan oleh aparat. Sementara korban persekusi diketahui berasal dari Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser di salah satu kecamatan di Depok.

Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Ibnu Nawawi