Daerah

Belajar Ketahanan Pangan Warga Model NU di Sumenep

Kam, 7 Mei 2020 | 05:00 WIB

Belajar Ketahanan Pangan Warga Model NU di Sumenep

Kondisi rumah Ibu Parto yang tidak layak huni di Desa Aeng Panas Pragaan, Sumenep. (Foto: NU Online/Firdausi)

Sumenep, NU Online
Ditetapkannya Kabupaten Sumenep, Jawa Timur sebagai zona merah, membuat pemerintah setempat menerapkan physical distancing. Hal tersebut berlaku di setiap kecamatan, khususnya desa yang berstatus zona merah. Gerakan ini berimbas kepada kondisi perekonomian masyarakat, sehingga banyak dari kalangan bawah kehilangan pekerjaan hariannya.
 
Untuk mengatasi permasalahan ini, Gugus Tugas (Gugas) NU Siaga Covid-19 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan melakukan gerakan ketahanan pangan. Yang lebih ditekankan adalah memberdayakan desa atau Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) yang belum dikunjungi sejumlah pihak.
 
"Pilar ketahanan harus terwujud secara serentak pada desa yang belum diberikan bantuan pangan oleh tim Gugas," kata KH A Junaidi Mu'arif, Kamis (7/5).
 
Ketua MWCNU Pragaan tersebut menegaskan bahwa ketahanan lumbung pangan sebagai solusi untuk mengantisipasi permasalahan dalam bidang sosial-ekonomi di tengah pandemi.
 
Gus Harir Hidayat yang didaulat sebagai Ketua Gugas NU Siaga Pragaan menjelaskan bahwa ketahanan pangan masyarakat sudah tertuang dalam Undang-Undang No. 18/2012.
 
"Dalam UU menjelaskan bahwa masyarakat harus terpenuhi pangannya secara cukup, baik mutu, aman, beragam, bergizi, merata, terjangkau, serta tidak bertentangan dengan agama dan budaya masyarakat," jelasnya.
 
Berangkat dari hal inilah, tim Gugas membangun sedikit demi sedikit kondisi perekonomian warga yang benar-benar lemah dan belum terdata.
 
"Selain bantuan sembilan bahan pokok atau Sembako, isyaallah ada rencana dari tim untuk menjadi amil zakat dengan mengimbau kepada warga NU untuk menyegerakan zakat fitrah dan malnya kepada tim Gugas,” terangnya. Tujuannya adalah ingin memperkuat ketahanan pangan para lansia lanjut, janda, dan yatim di Kecamatan Pragaan, lanjutnya.
 
Kiai Muhris Baharun yang didaulat menjadi koordinator ketahanan pangan menjelaskan bahwa dari kegiatan ini akan memberikan bantuan Sembako pada 8 PRNU. Yakni Karduluk, Aeng Panas, Prenduan, Pragaan Laok, Pragaan Daya 1, Pragaan Daya 2, Jaddung, dan Pekamban Laok.
 
"Berdasarkan data, masing-masing PRNU menerima 5 paket Sembako yang berisi 5 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, 1 kilogram gula, dengan total keseluruhan 40 paket Sembako," terangnya pria yang juga Ketua Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Pragaan tersebut.
 
Senada dengan Ketua Gugas, Kiai Muhris juga menyampaikan bahwa tim turut mendata warga yang rumahnya tidak layak ditempati.
 
"Saat ini kami sudah mendata beberapa warga yang rumah mereka tidak layak ditempati. Insyaallah tim Gugas dan LAZISNU Pragaan akan berupaya untuk membedah rumah mereka," terangnya.
 
Tim Gugas datang didampingi beberapa badan otonom atau Banom seperti Ansor, Banser, PMII, IPNU, CBP beserta lembaga yang ada di lingkungan MWCNU. Mereka disambut hangat oleh Ketua PRNU se-Kecamatan Pragaan.
 
"Kami selaku tim Gugas meminta bantuan untuk menyalurkan bantuan ini kepada warga yang telah terdata," kata Kiai Muhris kepada segenap Ketuaa PRNU yang hadir.
Dirinya menegaskan bahwa teknik dan mekanisme penyerahan dipasrahkan kepada masing-masing ketua.
 
Di kesempatan berbeda, koordinator pendataan yakni Ustadz Abd Ghafur menerangkan bahwa kegiatan ini sebatas stimulan untuk mengatasi pangan warga akibat wabah Corona.
 
"Kami mengharap kepada segenap elemen masyarakat untuk bahu-membahu membantu warga yang saat ini kondisi ekonominya benar-benar krisis, bahkan kesehatannya sangat lemah," ungkapnya.
 
Ustadz Abd Qadir selaku Ketua PRNU Pragaan Laok juga menyampaikan bahwa masyarakat yang didata oleh tim benar adanya dan tepat sasaran.
 
"Terima kasih sudah memberikan bantuan kepada warga yang tidak mampu. Semoga kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di sini dan bantuan sangat bermaaf bagi kaum duafa di sini," katanya.
 
Hal senada disampaikah Kiai Munjiyah selaku Ketua PRNU Pragaan Daya 2. Dirinya juga mengajak warga NU dan simpatisan di daerahnya untuk bersinergi dengan Gugas serta LAZISNU sebagai pengumpul dana dari donatur.
 
"Jangan ragu bapak, ibu, dan yang lainnya. Dana yang kalian berikan akan ditasarrufkan kepada yang berhak menerima. Buktinya bisa dilihat hari ini bahwa NU selalu ada di tengah masyarakat kecil," katanya kepada warga.
 
Saat penyerahan paket Sembako pada warga yang terdata, Badrul Subakih tidak bisa menahan sedih saat melihat kondisi Nyai Parto dan Abd Hamid di Dusun Cecek, Desa Aeng Panas.
 
"Tak terasa air mata jatuh saat kami melihat kondisi yang sebenarnya. Rumah keduanya sudah tidak layak huni dan kekurangan gizi, bahkan kakek Hamid terbaring sakit di tempat tidur,” kata pria yang juga Sekretaris PAC Baanar Ansor Pragaan tersebut.
 
Di kesempatan berbeda A. Naufan Hammam selaku Ketua Satkorcab Banser Sumenep ikut berpartisipasi saat pendistribusian paket Sembako di dusun Onggaan, Desa Prenduan.
 
"Ya Allah, Ibu Rajiyah dan Tsabit senang sekali saat kami datang. Di balik kesenangan tersebut kami mampu mengambil hikmah bahwa hakikatnya mereka butuh perhatian dari tokoh masyarakat,” pungkasnya.
 
Kontributor: Firdausi
Editor: Ibnu Nawawi